Berita Aceh Jaya

Cegah Covid-19, Aceh Jaya akan Terapkan Scan Barcode PeduliLindungi di Setiap Kantor dan Fasum

Hal itu dilakukan untuk mempermudah pemeriksaan dan pelacakan setiap pengunjung maupun pegawai yang datang ke kantor maupun di fasilitas umum.

Penulis: Riski Bintang | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS.COM/RISKI BINTANG
Bupati Aceh Jaya, T Irfan TB 

Laporan Riski Bintang | Aceh Jaya

SERAMBINEWS.COM, CALANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Jaya bakal menerapkan aturan pemasangan barcode aplikasi PeduliLindungi di setiap pintu masuk perkantoran, tempat pembelanjaan, objek wisata, dan fasilitas umum (fasum) lainnya.

Hal itu dilakukan untuk mempermudah pemeriksaan dan pelacakan setiap pengunjung maupun pegawai yang datang ke kantor maupun di tempat-tempat fasilitas umum.

Sekaligus juga sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 dan antisipasi varian Omicron, sehingga aturan penerapan protokol kesehatan dapat diimplementasikan secara ketat oleh semua pihak.

"Kami akan mengeluarkan surat edaran untuk menyediakan scan barcode aplikasi PeduliLindungi, baik perkantoran, fasilitas publik, dan tempat-tempat keramaian lainnya. Masyarakat diminta melakukan scan barcode melalui aplikasi PeduliLindungi," ungkap Bupati Aceh Jaya, T Irfan TB, Selasa (25/1/2022).

Nantinya, lanjut dia, akan ada pengawalan ketat dari petugas untuk memastikan pelaksanaan barcode PeduliLindungi bisa berjalan dengan optimal.

T Irfan TB mengharapkan, kepada para kepala SKPK dalam lingkup Pemkab Aceh Jaya untuk terus mengejar pelaksanaan vaksinasi dosis I dan II.

Baca juga: Pengunjung Mapolres Agara Wajib Scan Barcode di Aplikasi Peduli Lindungi, Belum Vaksin Harus Swab

"Kita sudah memerintahkan kepala dinas untuk melaksanakan vaksinasi dosis ke II bagi ASN di instansi masing-masing dalam lingkup Pemkab Aceh Jaya agar vaksinasi Covid-19 dosis kedua tercapai 70 persen," cetusnya.

Saat ini, tambah Bupati, pihaknya sedang gencar melakukan sosialisasi pelaksanaan vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun.

Bahkan beberapa sekolah di Aceh Jaya sudah melakukan vaksinasi anak usia 6-11 tahun untuk dosis 1.

"Berdasarkan laporan yang kita terima, sekitar 600 anak usia 6-11 tahun sudah menerima suntikan vaksin dosis pertama,” beber Bupati.

“Hal ini berkat kesadaran para wali murid, guru dan kepala sekolah dalam menyampaikan sosialisasi dan edukasi terhadap pentingnya vaksinasi ini," ujarnya.

Di Indonesia, sebut T Irfan TB, sudah muncul virus varian Omicron yang penyebaran sangat cepat.

Untuk itu, Bupati mengimbau, kepada masyarakat untuk melakukan vaksinasi dosis I dan II agar tercipta kekebalan kelompok (herd immunity) dan terhindar dari wabah penyakit itu.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved