Internasional
Rusia Jadikan Pemimpin Oposisi Alexei Navalny dan Kelompoknya Sebagai Teroris dan Ektremis
Pemerintah Rusia, Selasa (25/1/2022) memasukkan pemimpin oposisi Rusia yang dipenjara Alexei Navalny dan sekutunya ke daftar teroris dan ekstremis.
SERAMBINEWS.COM, MOSKOW - Pemerintah Rusia, Selasa (25/1/2022) memasukkan pemimpin oposisi Rusia yang dipenjara Alexei Navalny dan sekutunya ke daftar teroris dan ekstremis.
Itu menjadi langkah terbaru dalam tindakan keras terhadap pendukung oposisi, media independen dan aktivis hak asasi manusia.
Navalny merupakan pengkritik paling sengit Presiden Vladimir Putin.
Dia bersama delapan sekutunya termasuk pembantu utamanya, Lyubov Sobol dan Georgy Alburov dimasukkan oleh Layanan Pengawasan Keuangan Federal Rusia.
Undang-undang mengharuskan rekening bank mereka yang ada dalam daftar dibekukan.
Langkah itu dilakukan hanya setahun setelah penangkapan Navalny.
Sehingga, sempat memicu gelombang protes massal terbesar di seluruh negeri dalam beberapa tahun.
Baca juga: Dilarang Baca Al-Quran di Sel, Tokoh Oposisi Rusia Alexei Navalny Bersumpah Tuntut Petugas Penjara
Politisi itu ditahan sekembalinya dari Jerman.
Di mana dia menghabiskan waktu lima bulan untuk memulihkan diri dari keracunan saraf yang ia tuduhkan pada Kremlin.
Pihak berwenang Rusia telah membantah terlibat.
Navalny diperintahkan untuk menjalani 2,5 tahun penjara karena melanggar ketentuan hukuman percobaan yang berasal dari keyakinan penipuan tahun 2014.
Pada bulan-bulan berikutnya, saudara Navalny, Oleg, dan banyak sekutu utamanya juga menghadapi tuntutan pidan.
Pihak berwenang melarang yayasan miliknya dan jaringan kantor regional yang luas seusai ditempatkan sebagai ekstremis.
Pihak berwenang Rusia juga meningkatkan tekanan pada media independen dan kelompok hak asasi manusia dalam beberapa bulan terakhir ini.
Puluhan telah dicap sebagai agen asing.
Baca juga: Alexei Navalny Mogok Makan, Pendukung Demonstrasi, Polisi Rusia Langsung Tangkap
Sebuah sebutan yang menyiratkan pengawasan pemerintah tambahan dan konotasi merendahkan.
Beberapa dinyatakan “tidak diinginkan,” label yang melarang organisasi di Rusia.
Atau dituduh memiliki hubungan dengan kelompok “tidak diinginkan.”
Beberapa dipaksa untuk menutup atau membubarkan diri untuk mencegah penuntutan lebih lanjut.
Pihak berwenang pada Selasa (25/1/2022) juga mengajukan petisi kepada pengadilan.
Agar Oleg Navalny menjalani hukuman percobaan satu tahun di penjara.
Tahun lalu Oleg, bersama dengan sekutu utama saudaranya, dihukum karena melanggar peraturan virus Corona dan dijatuhi hukuman percobaan satu tahun.
Sebelumnya, Oleg dihukum karena penipuan bersama saudaranya pada tahun 2014.
Tetapi Alexei menerima hukuman percobaan dan Oleg diperintahkan untuk menjalani 3,5tahun penjara.
Dia dibebaskan pada Juni 2018.
Baca juga: AS Jatuhkan Sanksi Tujuh Pejabat Senior Rusia, Dalang Meracuni Pemimpin Oposisi Alexei Navalny
Tindakan keras terhadap Alexei Navalny dan suara-suara berbeda pendapat lainnya di Rusia telah menimbulkan kemarahan di Barat.
Pada Selasa (25/1/2022) juru bicara urusan luar negeri Uni Eropa Peter Stano menegaskan tidak dapat menerima keputusanRusia.
"Kita melihat ini sebagai represi berkelanjutan terhadap suara-suara kritis dalam masyarakat Rusia," ujarnya.(*)