Breaking News

Berita Tinju

Tyson Fury Iba dengan Bayaran Francis Ngannou di UFC, Ditantang Naik Ring

Dia iba setelah mengetahui petarung asal Kamerun tersebut mendapat bayaran yang dinilainya minim saat menang angka mutlak atas Ciryl Gane di duel

Editor: bakri
AFP/Steve Marcus
Petinju Kelas Berat, Tyson Fury. 

JUARA tinju WBC, Tyson Fury mengajak Francis Ngannou ke ring tinju.

Salah satu alasannya, dia iba setelah mengetahui petarung asal Kamerun tersebut mendapat bayaran yang dinilainya minim saat menang angka mutlak atas Ciryl Gane di duel unifikasi gelar kelas berat UFC di Honda Center, Amerika Serikat, Minggu (23/1/2022) siang WIB.

Duel itu mengukuhkan Ngannou sebagai juara di divisi kelas berat dengan mengalahkan Gane, sang petarung sensasional anyar UFC yang memegang gelar interim kelar berat.

Kendati demikian, kegagahan Ngannou di UFC sedikit berkurang setelah Komisi Atletik California mengungkapkan Ngannou hanya mengantonig minimal 600 ribu dolar AS atau sekitar 8,6 miliar rupiah untuk duel tersebut.

Sementara, Ciryl Gane mengantongi 500 ribu dolar AS atau 7,1 miliar rupiah.

Angka-angka ini masih akan ditambah dengan pemasukan dari PPV (pay per view) dan tiket laga.

Kendati terlihat besar bagi ukuran orang Indonesia, penghasilan Ngannou tidak ada apa-apanya dibanding pendapatan 30 juta dolar AS yang dikantongi Tyson Fury saat ia juga melakoni trilogi pertarungan divisi kelas berat lawan Deontay Wilder.

Angka tersebut setara dengan 430 miliar rupiah, menunjukkan besarnya beda bayaran kedua disiplin bertarung tersebut.

Baca juga: Amankan Sabuk Kelas Berat UFC, Francis Ngannou Siap Lawan Juara Tinju Dunia Tyson Fury

Baca juga: Sudah Direstui sang Ayah, Juara Kelas Berat Tyson Fury Siap Hijrah ke MMA Setelah Pensiun dari Tinju

Beberapa jam setelah laga, Tyson Fury pun menyenggol Ngannou di Twitter sekaligus menyindir pendapatannya.

"Selamat Francis Ngannou, tetapi temui saya jika Anda ingin membawa pulang jumlah uang sesungguhnya," ujar Fury.

Ngannou sendiri menyuarakan keinginannya untuk menghadapi Fury atau bintang tinju kelas berat lain yang menghadirkan bayaran jauh lebih besar ketimbang di UFC.

"Saya tak mau bertarung untuk 500.000 atau 600.000 dolar lagi," ujar Ngannou di podcast Brett Okamoto.

"Sudah selesai.

Saya turun pada duel ini karena alasan pribadi dan untuk memastikan apakah saya telah diperlakukan tidak adil.

" UFC 270 diyakini merupakan yang terakhir dalam ikatan kerja Ngannou bersama UFC.

Akan tetapi, kemenangan atas Ciryl mengaktifkan klausul perpanjangan ikatan di kontrak sang petarung.

Baca juga: Bahkan Conor McGregor Pun Terkagum dengan Duel Trilogi Tyson Fury vs Deontay Wilder

Hal ini memperdalam tensi tinggi antara Ngannou dan Presiden UFC Dana White yang telah memanas sejak beberapa bulan terakhir terkait isu bayaran dan keinginan petarung asal Kamerun itu untuk turun ke ajang tinju.

Dan White sendiri melakukan tindakan tak lazim untuk absen pada kedua sesi penting pascalaga UFC 270, yakni memasang sabuk juara ke Ngannou serta menghadiri konferensi pers.

"Saya tak tahu apa yang terjadi, Anda harus tanya sendiri kepadanya," ujar Ngannou saat ditanya soal ketidakhadiran Dana White seusai pertarungan.

"Saya tak merasa bebas.

Saya tak merasa diperlakukan dengan baik.

Sangat disayangkan saya harus berada dalam posisi ini untuk mengungkapkan hal tersebut," katanya.

Ia juga mengutarakan seusai laga kalau dirinya melihat tinju sebagai jalan masa depan.

"Tinju selalu membuat saya tertarik," ujarnya.

"Ini sesuatu yang harus saya lakukan sebelum akhir karier.

" "Sekarang, saya ingin melihat semua opsi ke arah sana karena saya tak punya waktu banyak lagi (sebelum pensiun).

Jadi, saya mesti berpikir ke arah sana (Tribunnews/kompas. com)

Baca juga: Kalah Setelah Dihajar Tyson Fury Habis-habisan, Deontay Wilder Malah Singgung Berat Badan Sang Lawan

Baca juga: Sukses Pertahankan Gelar Juara Tinju Dunia WBC, Tyson Fury Tumbangkan Wilder di Ronde Ke-11

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved