Berita Pidie Jaya
Demi Pendidikan Anak-anaknya, Warga Bangun Ruang Belajar Darurat Beratap Rumbia dan Berdinding Tepas
Demi pendidikan anak-anaknya, mereka mengumpulkan dana secara swadaya untuk membangun ruang kegiatan belajar (RKB) secara darurat.
Apa yang dilakukan warga lima gampong di Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya, patut diapresiasi.
Demi pendidikan anak-anaknya, mereka mengumpulkan dana secara swadaya untuk membangun ruang kegiatan belajar (RKB) secara darurat.
Kini, anak-anak mereka tak lagi harus menumpang di tempat lain.
Semuanya berkumpul di satu sekolah, meski hanya beratap rumbia dan berdinding tepas bambu.
RATUSAN murid di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 4 Pidie Jaya (Pijay) di Gampong Dayah Kreut, Kecamatan Meurah Dua, kini sudah bisa belajar di sekolah mereka sendiri.
Tak ada lagi yang harus menumpang di tempat lain seperti yang terjadi sebelumnya.
Hal ini karena di MIN 4 telah berdiri tiga ruang kegiatan belajar (RKB) yang dibangun secara darurat oleh warga di lima gampong.
Selain itu, dua ruangan sekolah juga ikut disekat untuk menambah jumlah RKB, sehingga bisa menampung seluruh anak didik.
Baca juga: Pembangunan Ruang Sekolah Tidak Proposional, Wakil Ketua DPRA akan Panggil Dinas Pendidikan Aceh
Baca juga: Kualitas Pendidikan Aceh Rendah, Wakil Ketua DPRA Tawarkan Solusi Ini
Untuk diketahui, jumlah anak didik di MIN 4 Pijay ini memang cukup banyak, melebihi dari jumlah ruang yang tersedia.
Total jumlah murid mencapai 236 orang, sementara ruang belajar yang tersedia hanya enam.
Artinya, jika dibagi rata, jumlah murid dalam satu kelas mencapai 39 orang.
Sementara jika mengacu pada Petunjuk Teknis (juknis) Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Madrasah Tahun 2022, jumlah murid maksimal dalam satu kelas adalah 28 orang.
Karena itulah, sebanyak 115 murid atau hampir setengah dari total murid MIN 4 terpaksa dititipkan di tempat lain, yaitu di Dayah Irsyadul Ulum Al-Aziziyah pimpinan Abi Rusydi, berjarak sekitar 800 meter dari madrasah.
Khawatir dengan pendidikan anak-anaknya, warga dari lima gampong bersama komite dan ASN Kementerian Agama (Kemenag) kemudian berinisiatif menggalang donasi.