Siswa SMA di Medan Meninggal Usai Dibacok di Bagian Kepala, Terlibat Tawuran dengan Geng Motor

"Waktu pelaku melakukan pembacokanitu rekanya lari menyelamatkan diri, kemudian bersama sama warga membawa korban ke rumah sakit," ujarnya.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN MEDAN/ANUGRAH
Jenazah Indrajit Dermawan saat berada di rumah duka Jalan Pabrik Tenun, Gang Cengal, Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Petisah, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. (TRIBUN MEDAN/ANUGRAH) 

SERAMBINEWS.COM - Aksi tawuran antar kelompok yang mengakibatkan seorang pelajar tewas di Kota Medan

Kapolsek Medan Helvetia, Kompol Heri Sihombing mengungkapkan kronologi pertikaian antar kelompok dengan senjata tajam yang terjadi di Jalan Kapten Sumarsono, Kecamatan Helvetia, pada Minggu (30/1/2022) dini hari lalu. 

Pada peristiwa itu, dua korban yang masih pelajar SMA mengalami luka bacok.

Satu di antaranya, Indrajit Dermawan (19) siswa SMA N 4 meninggal setelah menjalani masa kritis delapan hari.

Sedangkan, Adi, korban yang terkena luka bacok sudah menjalani masa pemulihan.  

Polisi mengatakan dua kelompok ini jaringan komplotan geng motor.

Berdasarkan hasil keterangan sementara dari proses penyelidikan pihak kepolisian, kejadian itu berlangsung pada pukul 03.00 dini hari pada hari Minggu (30/1/2022).

"Pada hari kejadian itu korban bersama 5 rekan lainya sedang kumpul di seputaran TKP. Datang rombongan beberapa orang dari daerah SPBU Jalan Sumarsono menghampiri mereka dan melakukan pengeroyokan dan pembacokan," ujar Kapolsek Helvetia Kompol Heri Sihombing kepada Tribun, Selasa (8/2/2022)

Saat kejadian tiga rekan korban lari menyelamatkan diri.

Lalu, rekan korban kembali lagi untuk membawa Indrajit dan Adi ke rumah sakit.

  
"Waktu pelaku melakukan pembacokanitu rekanya lari menyelamatkan diri, kemudian bersama sama warga membawa korban ke rumah sakit," ujarnya.

Heri mengungkapkan saat kejadian terdapat satu sepeda motor yang diduga milik pelaku ditemukan warga di dalam got.

Namun belum diketahui siapa yang kemudian membawa kabur kendaraan tersebut.

"Kemudian ada tinggal satu sepeda motor yang di parit. Kemudian dicek Kepling motor itu hilang, itu lah yang kita duga motor salah satu pelaku. Itu sementara keterangan Kepling sesaat setelah kejadian ada motor yang terletak di parit, tapi setelah kembali dicek motornya sudah tidak ada. Kalau kita duga arahnya ke sana, " tutur Heri.

Saat ini polisi telah memeriksa 3 saksi termasuk orang tua, rekan korban, dan warga yang ada di lokasi.

Polisi pun akan kembali meminta 3 keterangan saksi lainya serta memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.

"Kemudian untuk saksi sendiri baru 3 yang kita ambil keterangan, orangtua, teman korban dan orang sekitar lokasi kejadian. Rencananya akan ada 3 orang lagi yang kita ambil keterangan," tambahnya.

Polisi juga masih berupaya meminta keterangan rekan korban yang membawa keduanya ke rumah sakit.

Sejak insiden tersebut rekan korban yang menjadi saksi menghilang dan pergi ke Pekanbaru.

Namun atas hasil penyelidikan sementara sebut Heri, motif pembacokan yang menyebabkan satu korban meninggal dan satu lainya kritis adalah keributan antar kelompok.

"Itu rekanya juga masih menghilang dan masih kita cari untuk memperoleh keterangan. Ada dua korban, satu lagi masih di rumah sakit USU masih dalam ruang ICU satu rekanya. Ini motifnya kita duga saling serang bukan karena kasus pembegalan," tutupnya.

Baca juga: Panggung Hiburan Berubah Jadi Arena Tawuran, Gegara Seorang Pria Joget Genit di Depan Sang Istri

Baca juga: Pemuda 18 Tahun Tewas Dibacok saat Ikut Tawuran, Dipicu Saling Ejek di Medsos

Kantongi Identitas Pelaku

Indrajit Dermawan (19) siswa SMA Negeri 4 Kota Medan, yang meninggal dunia akibat luka bacok hingga merobek batok kepalanya meninggal dunia usai koma selama 8 hari.

Berdasarkan keterangan polisi warga Jalan Pabrik Tenun Kelurahan Sekip Kecamatan Medan Petisah itu menjadi korban aksi bentrok antar kelompok. 

Heri mengungkap pihaknya belum dapat mengetahui secara pasti siapa pelaku pembacokan tersebut.

Namun sebut dia, pihaknya sudah mengantongi kelompok yang diduga kuat melakukan aksi tersebut. 

"Dari keterangan saksi mereka tidak saling kenal, tidak melihat secara jelas siapa pelaku, tapi  untuk kelompoknya bisa kita pantau, maksudnya kelompok mana yang melakukan penyerangan, tapi siapanya belum bisa kita tahu," jelas Heri. 

Penuturan Keluarga Korban

Tawuran berdarah antar kelompok remaja ini ketahuan setelah korban Indrajit Dermawan (19) meninggal setelah menjalani masa kritis selama delapan hari.

Indrajit mengalami luka yang sangat parah.

Kepalanya berlubang terkena pisau pelaku.

Kejadian ini diceritakan nenek korban, Sabariah (54) di tengah acara duka cita kepergian cucu tercintanya di Jalan Pabrik Tenun, Gang Cengal, Kecamatan Medan Petisah, Senin (7/2/2022) kemarin.

Ia menceritakan pada Minggu 30 Januari 2022 sekitar pukul 02.00 dini hari, Indrajit permisi keluar rumah bersama dengan teman-temannya.

Namun, tidak memberitahu hendak kemana pergi.

Menurut nenek Sabariah dari penuturan teman cucunya, ketika mereka melintas di Jalan Sumarsono datang sekelompok orang dengan menggunakan sepeda motor.

Kelompok ini berteriak agar korban dan rekan-rekannya berhenti.

Para pelaku ini juga membawa senjata tajam.

Lantas, rekan-rekannya korban langsung tancap gas kabur.

Namun, korban Indrajit dan satu temannya ketinggalan dan tertangkap oleh pelaku.

Teman Indrajit mengalami luka bacok di bagian punggung.

Namun, Indrajit mengalami luka bacok di bagian kepala.

"Jadi yang lain lari. Masing-masing menyelamatkan diri. Kebetulan si Indrajit ini ketinggalan. Dia lah yang dibantai. Setelah yang rame-rame itu pergi kawannya balik lagi menyelamatkan Adit ini ke rumah sakit. Gak tau kita geng motor atau begal nggak tau," katanya, Senin (7/2/2022).

Jenazah Indrajit Dermawan saat berada di rumah duka Jalan Pabrik Tenun, Gang Cengal, Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Petisah, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. (TRIBUN MEDAN/ANUGRAH)
Lanjut Sabariah, temannya yang balik cuma datang untuk membantu Indrajit ke rumah sakit dan kawannya di antar ke RS USU.

"Kalau temannya awalnya juga kritis namun sudah sehat. Dia kena bagian punggung, dua bacokan juga. Si Indrajit ini kena di bagian kepala, ada dua bacokan. Tempurung kepalanya itu bolong. Nah pecahan tempurung kepalanya masuk ke otaknya. Itu yang dioperasi kemarin. Di RS Bunda Thamrin," ungkapnya.

Nenek Sabariah meminta polisi untuk cepat menangkap pelaku yang menganiaya cucunya hingga tewas.

Ia tak kuasa melihat jasad cucunya.

Baca juga: Miliarder India Gautam Adani Geser Mukesh Ambani Menjadi Orang Terkaya di Asia, Pernah Putus Sekolah

Baca juga: Tuntut Maksimal Pelaku Perburuan Gading Gajah, Kejari Aceh Timur Dapat Apresiasi BKSDA Aceh

Baca juga: STAIN Meulaboh Terima 1.020 Mahasiswa Baru Tahun 2022

Tribunnews.com: FAKTA-FAKTA Pelajar SMA Medan Meninggal Usai Dibacok Bagian Kepala, Terlibat Tawuran Geng Motor

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved