Tolak Tambang Emas Linge

Penandatangan Petisi Tolak Tambang Emas Linge Capai 7.512 Orang

Hampir tiga pekan bergulir, jumlah penandatangan dan koalisi organisasi penolak tambang emas Linge makin kuat.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Taufik Hidayat
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Zamzam Mubarak 

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS. COM, JAKARTA - Jumlah penandatangan petisi tolak tebang emas Linge telah mencapai 7.512 orang. Sementara Organisasi Koalisi Tolak Tambang Linge sejumlah 23 organisasi 

Demikian disampaikan, Zamzam Mubarak, salah seorang penggagas petisi tolak tambang emas Linge.

"Selama hampir tiga pekan bergulir, jumlah penandatangan dan koalisi organisasi penolak tambang emas Linge makin kuat. Tapi dukungan tidak berhenti sampai di sini, kita akan terus dorong ke berbagai kalangan lintas organsiasi, negara, danlintas masyarakat," kata Zamzam Mubarak, Selasa (15/2/2022).

Petisi tolak tambang emas Linge disebarkan melalui  https://www.change.org/savelingeantara.

Sedangkan untuk organisasi dan lembaga jaringan Kalisi Tolak Tambang Emas Linge  terdiri dari:

1. Forum Masyarakat Adat Gayo

2. Jaringan Komunitas Masyarakat Adat Aceh (JKMA)

3. Walhi Aceh

4. Ikatan Mahasiswa Pasca Sarjana Gayo (IKAMAPA)

5. AMA Gayo (aliansi masyarakat Gayo)

6. Yayasan Anak Bangsa (YAB) Aceh 

7. Laskar Linge Antara

8. Gerakan Bela Linge (Gerbil)

9. Jang-Ko  (Jaringan Anti Korupsi Gayo)

10. Koalisi Petani Kopi (KPK) Gayo

11. Sanggar PUSAKA LINGE

12. GERPPA (Gerakan Pemantau Pembangunan Aceh).

13.Redelong Institute

14.Green Volunteer

15. Musara Gayo Linge Nusantara

16. Generasi Asal Linge (GENALI)

17. Forum Silaturahmi Gayo Bersatu (Forgab) 

18. Perkumpulan Pembela Lingkungan Hidup (P2LH)

19. Ikatan Mahasiswa Linge ( IMLING ) 

20. Himpunan Mahasiswa Islam ( HmI ) cab. Takengon

21. Forum Pemuda Desa Aceh Tengah

22. Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Aceh Tengah IPPEMATA-Banda Aceh.

23. Keluarga Besar Keturunan Reje Linge.

Zamzam Mubarak juga menyampaikan, para pendukung tolak tambang emas Linge juga sedang mempersiapkan kegiatan budaya yang dipusatkan di Buntul Linge, yang pernah menjadi sentral pemerintahan Kerajaan Linge.

Ia menyampaikan Kerajaan Linge salah satu kerajaan tertua di bumi Aceh. Didirikan pada  tahun 1025 Masehi oleh Reje Linge I Adi Genali atau Merah Adi Genali.

Pusat pemerintahan Kerajaan Linge  saat ini berada dalam wilayah Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah, yang menjadi lokasi penambangan emas dari para pemodal asing dan swasta dalam negeri. 

"Kami menolak penambangan emas di Linge, sebab akan menghancurkan ekosistem lingkungan dan merusak tatanan adat dan budaya Gayo. Kehadiran perusahaan tambang adalah racun bagi masa depan adat budaya dan lingkungan bumi Gayo," tukas Zamzam Mubarak.

Ditegaskan, kopi Gayo yang sudah mendapat kemuliaan di lidah penikmat kopi dunia dalam jangka panjang akan ikut rusak seiring kerusakan lingkungan. "Inilah yang kami rawat dengan sepenuh cinta," tukas Zamzam Mubarak.

Mengutip buku "Gayo dan Kerajaan Linge" ditulis Dr Yusra Habib Abdul Gani yang  diterbitkan Mahara Publishing, disebutkan Kerajaan Linge di bawah Adi Genali juga merumuskan konstitusi Kerajaan Linge yang dituangkan dalam "45 Pasal Edet Negeri Linge" dan menjalankan sistem pemerintahan yang dikenal dengan istilah Sarak Opat, dengan pembagian kekuasaan yang sangat jelas antara eksekutif, yudikatif dan legislatif melalui lembaga "reje, petue, imem dan rayat atau rakyat." Sistem pemerintahan ini dirumuskan pada 1115 Masehi.

"Karena itulah Linge tidak boleh dirusak oleh dan untuk kepentingan penambangan emas," tukas Zamzam lagi.(*)

 

Baca juga: 1.400 Orang Teken Petisi Tolak Tambang Emas Linge

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved