Berita Luar Negeri
Rusia-Ukraina Kembali Memanas, AS Sebut Putin Siap Lancarkan Serangan
Ketegangan yang sempat mereda menyusul penarikan pasukan Rusia dari perbatasan Ukraina beberapa hari lalu, kini kembali meningkat
MOSKWA - Ketegangan yang sempat mereda menyusul penarikan pasukan Rusia dari perbatasan Ukraina beberapa hari lalu, kini kembali meningkat.
Amerika Serikat (AS) bahkan mengklaim bahwa Putin telah memutuskan menyerang Ukraina dalam beberapa hari ke depan, meskipun Rusia membantah klaim tersebut.
“Sampai saat ini, saya yakin dia (Putin) telah membuat keputusan.
Kami memiliki alasan untuk mempercayai itu,” kata Presiden AS, Joe Biden, Jumat (18/2/2022) di Gedung Putih, sebagaimana dilansir AFP.
Dia menambahkan bahwa Washington memiliki kemampuan intelijen yang mumpuni untuk menyebut klaim tersebut.
“Kami yakin mereka (pasukan Rusia) akan menargetkan ibu kota Ukraina, Kiev, kota berpenduduk 2,8 juta orang tak bersalah,” tuturnya lagi.
Kendati demikian, Biden mengatakan masih ada waktu untuk bernegosiasi guna meredakan krisis.
“Diplomasi selalu merupakan kemungkinan,” ujar Biden.
Presiden AS ini juga berujar bahwa Moskwa sedang melakukan kampanye disinformasi, termasuk menuduh Kiev melancarkan serangan agar tercipta dalih pembenaran invasi.
“Tidak ada bukti untuk pernyataan tersebut dan itu bertentangan dengan logika dasar untuk percaya bahwa Ukraina akan memilih momen (untuk menyerang),” ucap Biden.
Seorang pejabat pertahanan AS yang enggan disebutkan namanya, kepada wartawan mengatakan bahwa lebih dari 40 persen pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina dalam posisi siap untuk melancarkan serangan.
Baca juga: Pejabat AS : 150 Ribu Tentara Rusia di Perbatasan Ukraina, Separuh Pasukan Dalam Posisi Siap Serang
Baca juga: Insiden Penembakan di Ukraina Tingkatkan Ketegangan, Barat Takut Invasi Rusia Segera Terjadi
Perjabat tersebut menambahkan, Moskwa juga telah memulai kampanye destabilisasi.
“40 hingga 50 persen berada dalam posisi menyerang.
Mereka telah menduduki titik-titik posisi taktis dalam 48 jam terakhir,” katanya.
AFP melaporkan, titik-titik posisi taktis adalah area di dekat perbatasan yang dibangun sebagai tempat unit militer sebelum melancarkan serangan.
