Berita Aceh Timur
Akses Transportasi Terancam Putus, Amblas Ruas Jalan Provinsi Semakin Parah
Penurunan badan jalan di ruas jalan provinsi Aceh Timur- Gayo Lues, tepatnya di Desa Bhom Lama, Kecamatan Ranto Peureulak, semakin parah
IDI - Penurunan badan jalan di ruas jalan provinsi Aceh Timur- Gayo Lues, tepatnya di Desa Bhom Lama, Kecamatan Ranto Peureulak, semakin parah.
Karena kondisi yang kian parah, akses transportasi tersebut terancam putus dan tak bisa dilalui.
Sebelumnya sebulan terakhir jalan yang posisinya di atas bukit ini memang sudah terjadi penurunan alias amblas.
Di lokasi tampak panjang badan jalan yang amblas sekitar 50 meter.
Badan jalan terlihat turun ke arah tepi sungai Peureulak yang berada di samping jalan.
"Akibat hujan deras sejak Jumat siang sampai Sabtu sore, badan jalan amblas semakin parah.
Namun masih bisa dilalui, tapi nyaris putus, " ungkap Mukhtardin, Camat Ranto Peureulak, kepada Serambi, Sabtu malam.
Muspika Ranto Peureulak, ungkap Mukhtardin, sudah turun ke lokasi jalan amblas, memasang spanduk himbuan agar pengendara hati-hati terhadap jalan longsor tersebut.
Dan menimbun patahan badan jalan agar tetap bisa dilalui kendaraan.
Camat Mukhtardin mengaku sudah melaporkan kondisi jalan amblas itu ke pihak BPBD Aceh Timur untuk dapat segera ditangani.
"Kalau dari arah Peureulak sebelum lokasi jalan amblas ada jalan alternatif di sebelah kanan, jadi salah satu solusinya jalan alternatif ini difungsikan, karena semakin lama jalan amblas itu semakin parah dan jalan terancam terputus sehingga pengguna jalan tak bisa lewat.
Jika jalan alternatif ini difungsikan, maka arus transportasi tetap normal, " ungkap Mukhtardin.
Baca juga: Kondisi Jalan Amblas Semakin Parah, Akses Transportasi Terancam Putus
Baca juga: Proyek Kawat Bronjong Rp 1,2 Miliar Amblas
Lokasi jalan amblas ini, ungkap Camat Mukhtardin, termasuk dalam pengerjaan segmen l proyek multiyears ruas jalan Peureulak-Lokop-batas Gayo Lues.
"Tapi umumnya masyarakat banyak kecewa dengan rekanan segmen l yang memperbaiki jalan ini, karena penanganan kurang profesional, dan terkesan lambat, sehingga masyarakat kecewa karena beberapa titik jalan becek, sehingga menyebabkan kemacetan, dan bahkan sejumlah kendaraan terpacak akibat becek tersebut, " ungkap Mukhtardin.