Update Corona di Aceh
Covid-19 Mulai Serang Anak-anak dan Remaja, 93 Persen Lebih Pasien Dirawat di RSUZA belum Vaksin
Seruan ini kami sampaikan agar anak-anak yang belum divaksin, dibawa ke tempat vaksin untuk divaksin, agar daya tahan tubuhnya terhadap serangan virus
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Herianto I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Direktur RSUZA Kota Banda Aceh, dr Isra Firmansyah Sp A menyerukan kepada para orang tua yang memiliki anak yang belum divaksin agar membawa anaknya untuk divaksin dosis I, guna meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan virus corona.
“Saat ini, ada lima orang yang dirawat di RICU RSUZA, dua orang di antaranya masih berusia anak-anak yaitu usia 4 tahun dan 7 tahun, asal Aceh Besar," kata Direktur RSUZA Banda Aceh, dr Isra Firmansyah Sp.A kepada Serambinews.com, Selasa (1/3/2022) di Banda Aceh.
Dua orang anak pasien covid-19 yang sedang dirawat di RICU RSUZA itu, ungkap Isra, setelah kedua orang tuanya dimintai penjelasan mengenai apakah anaknya sudah pernah divaksin covid 19, kedua orang tuanya menyatakan belum.
• Update Corona di Aceh Besar, 11 Orang Terpapar, Sembuh 3 Meninggal Nihil
"Seruan ini kami sampaikan agar anak-anak yang belum divaksin, dibawa ke tempat vaksin untuk divaksin, agar daya tahan tubuhnya terhadap serangan virus corona yang belum reda, menjadi tinggi," ujarnya.
Anak yang sudah divaksin jika sakit yang tidak begitu berat, dan sebaliknya.

"Hasil pengecakan kami terhadap pasien covid 19 yang dirawat di RSUZA saat ini, dari 77 orang pasien yang dirawat, yang sudah divaksin, hanya lima orang (6,4 persen). Sisanya 72 orang (93,6 persen) lagi, belum pernah di vaksin satu kali pun,” ungkap Isra Firmansyah.
Isra mengatakan, sangat terkejut mendengar laporan yang disampaikan petugas ruang rawat pasien covid RSUZA, bahwa pasien covid yang di rawat di RSUZA, sebesra 93,6 persen, belum pernah divaksin, satu kali pun.
• Waspada, Anak-anak Dominasi Kasus Baru Corona di Aceh Singkil
Pasien covid 19 yang di rawat di rumah sakit tersebut, kata Isra, menunjukkan, bahwa manfaat vaksin covid 19, bagi pencegahan penularan virus corona sangat besar untuk peningkatan ketahanan tubuh terhadap serangan virus corona.
Vaksin covid 19 itu, kata Isra, bukan obat, melainkan cairan yang berfungsi untuk peningkatan ketahanan tubuh, dari serangan virus corona.
"Ini terbukti, dari 77 orang pasien covid yang kita rawat, yang sudah di vaksin, tapi tubuhnya masih saja terpapar virus coronya, hanya lima orang, sementara yang belum divaksin sekali pun, jumlah pasien covidnya mencapai 72 orang," sebutnya.
Jadi, seruan dan ajakan pemerintah agar masyarakat yang belum divaksin untuk vaksin dan yang sudah divaksin satu kali untuk melanjutkan ke vaksin dosis II dan III.
Tujuannya untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan virus corona.
Pandemi covid 19, tegas Isra, di Aceh belum selesai. Kasus serangannya, pada bulan September 2021 – Januari 2022, memang menurun dan melandai.
Tapi memasuki akhir bulan Februari dan awal bulan Maret 2022 ini, jumlahnya kembali melonjak.
Usia pasien covid-19 yang dirawat di RSUZA saat ini, ungkap Isra, mulai dari kalangan anak-anak, anak muda, orang tua dan lanjut usia juga ada.
Misalnya di ruang RICU saat ini ada dirawat lima orang, satu orang berusia 4 tahun, satu orang berusia 7 tahun, satu orang berusia 20 tahun, satu orang berusia 33 tahun dan satu orang lagi berusia 77 tahun.
Kadinkes Aceh, dr Hanif mengatakan, persentase angka vaksin anak di Aceh masih rendah.
Dosis I baru sebesar 62,7 persen dan dosis II lebih rendah lagi sebesar 6,7 persen, jauh dibawah persentase remaja yang sudah mencapai sebesar 81,2 persen untuk dosis I dan dosis II sebesar 47,7 persen.
Sementara angka vaksin lanjut usia sudah mencapai sebesar 81,3 persen untuk dosis I dan dosis II sebesar 38,2 persen.
Kepada masyarakat yang belum melaksanakan vaksin dsosis II, kata Hanif, agar dilanjutkan ke dosis II dan dosis III.
Hal ini dimaksudkan, untuk meningkatkan ketahanan tubuh masyarakat dari serangan virus corona, yang angka kasusnya memasuki bulan Maret ini meningkat kembali.(*)