Kisah Inspiratif

Yasir Arafat Sang Reje Kuyun, Mengolah Sampah Plastik Jadi BBM dan Kampung Wisata

Kampung ini terletak 23 Km dari Ibu Kota Kabupaten Aceh Tengah, Takengon.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Reje Kuyun, Yasir Arafat 

Kampung ini terletak 23 Km dari Ibu Kota Kabupaten Aceh Tengah, Takengon.

Laporan Fikar W Eda | Aceh Tengah

SERAMBINEWS.CON, TAKENGON - Perubahan demi perubahan berlangsung di Kampung Kuyun, Kecamatan Celala, Aceh Tengah.

Kampung ini terletak 23 Km dari Ibu Kota Kabupaten Aceh Tengah, Takengon.

Salah satu perubahan yang menonjol adalah masuknya teknologi pengolahan limbah plastik  menjadi bahan bakar minyak atau BBM. 

Reje Kuyun Yasir Arafat berulang kali menginformasikan kemajuan itu melalui akun Facebook miliknya. 

"Nyata pengolahan sampah tak berlimbah.

Sangat memuaskan hasilnya untuk penyelamatan limbah plastik, uji fungsi sudah selesai, tinggal mengatur pengoperasian agar maksimal untuk gerakan penyelamatan sampah plastik. 

Hal ini juga sebagai bentuk kepedulian kita menangani sampah yang dibuang," tulisnya.

100 Kg sampah plastik  bisa menghasilkan 100 liter BBM dalam bentuk, premium, minyak tanah, dan solar. 

Melalui Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) Burnuyem Centre, usaha itu dikembangkan.

Ia menyampaikan terima kasih kepada Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar atas dukungannya, sehingga teknologi tersebut terwujud di Kuyun.

Kampung Kuyun, salah satu kampung yang menonjol di Aceh Tengah.

Sebelumnya, di sana juga didirikan kawasan wisata alam yang ramai dikunjungi pada hari libur.

Areal sawah diubah menjadi lokasi wisata tanpa meninggalkan fungsi sawah.

Banyak masyarakat Aceh Tengah berkunjung ke sana, menikmati alam sejuk dan asri. Atas inovasi ini, Kuyun kemudian memperoleh penghargaan bidang wisata.

Di tempat itu pula, 30 lebih seniman dari berbagai daerah di Indonesia hadir mengisi panggung Desember Kopi 2021.

Para seniman itu ada yang dari Bali, Jogjakarta, Sumatera Utara, Sabang, Banda Aceh, Jakarta dan sebagainya.

Sekjen DPR RI Dr Ir Indra Iskandar MSi dan dua anggota DPR RI hadir ke Kuyun menyemarakkan acara tersebut.

Kedua anggota DPR tersebut adalah Ilham Pangestu dari Partai Golkar dan TA Khalid dari Gerindra.

Peristiwa ini berlangsung pada 18 Desember 2021.

Para tetamu itu dijamu sangat khas dan disuguhi seni dan atraksi mengolah kopi dan mengirik padi secara tradisional. Semua tampak senang dan gembira.

"Kami akan terus berbenah, mendorong kemajuan Kuyun," kata Yasir Arafat.

Adalah Reje Kuyun Yasir Arafat yang memiliki kemauan besar melakukan perubahan.

Didukung seluruh perangkat kampung dan masyarakat, perlahan tapi pasti, kemajuan Kuyun mulai terasa.

"Ini usaha bersama  tidak bisa dikerjakan sendiri. Kebetulan saja saya sebagai reje sementara ini," kata Yasir Arafat.

Dihuni 1.037 jiwa atau 286 kepala keluarga (KK). Sejak 2018 dipimpin oleh Yasir Arafat SIP sebagai Reje Kampung, sekretaris Rahmayanti SPd, dan Imem M Nurdin. Kampung Kuyun berdiri sejak 1957. 

Yasir Arafat bersama aparat pemerintahan kampung merancang Kuyun sebagai kampung wisata, disamping tentu kampung petani dan perikanan.

Kampung wisata menjadi pilihan logis, sebab di era ini orang-orang butuh suasana wisata.

Aceh Tengah adalah magnet wisata dengan kopi, alam, dan pesona adat budayanya.

Kuyun telah mempersiapkan diri menampung arus besar wisatawan.

Sebuah areal wisata kemudian dibangun di tengah sawah dan pemukiman penduduk.

Dikelola Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) Burnuyem Centre yang didirikan pada 2017, pada masa-masa awal pemerintahan Reje Yasir Arafat.

Sejak itu, Kuyun menjadi pusat perhatian. Banyak yang datang berselfie ria ke sana.

Kuyun bangkit menjadi pesona baru. Sebelumnya kampung ini termasuk tertinggal. Tapi sekarang perlahan, namun pasti menuju kampung mandiri.

Yasir Arafat adalah sosok anak muda yang ingin membuat perubahan walau kecil untuk kampung kelahirannya.

Ia adalah putra asli Kuyun, lahir 11 Februari 1992. Menyelesaikan pendidikan  sekolah dasar di SDN 5 Celala, SMP Negeri 3 Takengon, dan SMA Negeri 4 Takengon.

Gelar sarjana ia raih dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada 2015.

Ia pendiri organisasi HPPBM-Sumatra Utara Tahun 2015 s/d 2017 dan menjabat pembina.

Ia juga mendirikan Lembaga Swadaya Masyarakat Regencer Tahun 202016 s/d 2017 menjabat ketua.

Mengikuti berbagai pelatihan olahraga lari, renang, dan pernah bekerja di perusahan besar Batam PT Galang Mas Indonesia.

Selain itu, juga pernah mengikuti Political Intelligence Training Tahun 2015 s/d 2017,  Pelatihan Bisnis bersama Syamsul Saba Ishad di Singapore Tahun 2016,  India Tahun 2017, dan Tailand Tahun 2015 tentang modren rice processing training.

Pada 2018 ia terpilih menjadi Reje Kuyun.

"Tanah Gayo menatap perubahan. Kalau bukan sekarang, kapan lagi, kalau bukan kita, siapa lagi," katanya mengutip ungkapan bijak tentang dorongan membangun daerah. 

Membawa perubahan memang bukan mudah. Banyak tantangan yang dihadapi.

Yasir menyadari hal itu. Namun ia tetap teguh pada pendirian. Ia berkali-kali dihadapkan pada  isu-isu negatif tentang dirinya.

"Sebagai Reje kami udah diperiksa inspektorat setiap tahun, seperti terkait penggunaan dana desa. Nyatanya tidak ada penyimpangan," kata Yasir. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved