Internasional
Peluang Presiden Vladimir Putin Digulingkan Dalam Kudeta Meningkat, Sudah Bersikap Seperti Diktator
Presiden Rusia Vladimir Putin dinilai akan dapat digulingkan melalui kudeta militer. Putin disebut sudah bertindak seperti seorang diktator dengan
Rekan legislator dari kedua belah pihak mengkritik Graham, mengatakan tweetnya ceroboh dan dapat meningkatkan konflik.
Baca juga: Ketua Asosiasi Gubernur Amerika Serikat Menilai Vladimir Putin Jahat, Ganggu Perdamaian Ukraina
“Militer Rusia tidak tampil dalam perang seperti yang diharapkan kebanyakan orang, dan kinerjanya secara keseluruhan sangat buruk,” kata Casey.
Badan-badan intelijen AS mengatakan hingga 6.000 tentara Rusia tewas di Ukraina.
Kementerian Luar Negeri Ukraina mengklaim pasukannya telah membunuh 12.000 tentara Rusia dan menghancurkan lebih dari 2.000 kendaraan Rusia, menurutForbes.
Sekretaris pers Pentagon John Kirby mengatakan tentara Rusia mengalami masalah moral dalam menghadapi perlawanan Ukraina yang gigih.
Laporan langsung menunjukkan, banyak tentara Rusia yang merasa seperti disesatkan tentang tujuan perang di Ukraina.
Dan bencana ekonomi yang disebabkan oleh sanksi internasional yang luas menghantam kelas menengah Rusia dan benar-benar merasakan krisis, kata Casey.
Sejumlah negara juga sedang berjuang; aset mewah oligarki,termasuk superyacht,menjadi sasaran sanksi.
"Hal-hal yang telah memotivasi kudeta di tempat lain hadir," kata Casey kepada Insider.
Tapi Putin, yang menjadi presiden Rusia pada tahun 2000, telah menghabiskan dua dekade membuat rezimnya keran dikudeta, jelas Casey.
Dia menghabiskan banyak waktu dan upaya merancang aparat keamanan Rusia sedemikian rupa sehingga membuatnya relatif kebal terhadap kudeta.
Apalagi, Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) telah dibentuk untuk pencegahan kudeta militer.
Baca juga: Menteri Pertahanan Inggris Menilai, Invasi Rusia ke Ukraina Akan Tumbangkan Vladimir Putin
Putin dapat digulingkan melalui kudeta militer klasik, tetapi Casey mengatakan Putin telah mengambil langkah-langkah untuk membuat tidak terjadi.
Dia berfokus pada kontra intelijen, keamanan internal dan perbatasan, dan pengawasan.
"Ini memainkan peran integral dalam memantau keandalan politik pejabat militer Rusia, kata Casey.(*)