Berita Pidie

Tangse Kembangkan Puluhan Hektare Tanaman Padi Tanpa Pestisida

Kecamatan Tangse, Pidie akan mengembangkan puluhan hektare tanaman padi tanpa menggunakan pestisida atau padi organik

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud, bersama Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah panen padi di Kecamatan Mutiara Timur. 

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Kecamatan Tangse, Pidie akan mengembangkan puluhan hektare tanaman padi tanpa menggunakan pestisida atau padi organik.

Lokasi budidaya tanaman padi ini berlokasi di areal persawahan Gampong Bengga, Kecamatan Tangse

Proyek  pengembangan tanaman padi ini menggunakan dana APBA pada tahun 2022.

" Saat ini masih dalam identifikasi tanah untuk tanaman padi organik. Tahun 2022 dilaksanakan penanaman," kata  Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Ir Cut Huzaimah MP, didampingi Kadistanpang Pidie, Hasballah SP MM, kepada Serambinews.com, Sabtu (19/3/2022).

Baca juga: Sekda Aceh dan Kadisdik Tinjau Pupuk Organik Cair Karya Siswa SMKN Lokop, Begini Cara Membuatnya

Ia menjelaskan, penanaman tanaman padi organik atau bio fortifikasi merupakan perdana untuk pilot project.

Padi ini akan dipasarkan ke restoran, mengingat saat ini mulai melirik beras tanpa menggunakan bahan kimia.

Saat ini mulai dirasakan penggunaan pupuk kimia secara terus menerus tidak baik untuk dikonsumsi.

Selai itu, Pemerintah Aceh melalui Distanbun Aceh fokus dalam pengembangan tanaman padi di Pidie yang dibuktikan dengan besarnya bantuan.

Baik pengembangan padi IP 300 seluas 300 hektare dan padi inbrida TP 1.000 hektare.  

Ia mengatakan, Pidie merupakan kabupaten pertama yang melakukan panen padi perdana program gerakan peningkatan produktifitas lahan sawah pra tanam atau Geupeuaman di Gampong Dayah Adan, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie. Jumat, (18/3/2022).

Baca juga: Produktifkan Tanah Wakaf, Nazir Masjid Jamik Lueng Bata Bangun 6 Ruko, Diresmikan Wawalko Banda Aceh

" Gagasan Geupeuaman lahir setelah melihat kualitas lahan yang semakin memburuk. Seperti krakteristik lahan yang rentan terhadap erosi dan pemiskinan hara, degradasi atau penurunan kualitas lahan. 

Karena manusia yang tidak melakukan sistem pengelolaan lahan secara tepat," ujarnya. 

Cut Huzaimah mengatakan, program Geupeuaman diterapkan di semua kabupaten/kota untuk mendorong, sekaligus mengubah perilaku petani, agar membiasakan diri melakukan pemanfaatan sumber daya alam untuk meningkatkan produktifitas lahan sawah sebelum tanam.

Langkah itu dilakukan sebagai usaha meningkatkan produksi dan produktifitas padi dan secara perlahan mengurangi ketergantungan pupuk anorganik untuk menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan. (*)

Baca juga: Tips Jitu Agar Suami Makin Sayang Sama Istri, Buya Yahya : Jadilah Wanita Seperti Ini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved