"Lurah Paris" Asal Sigli, Alijullah Hasan Jusuf Kembali Terbitkan Buku
Alijullah Hasan Jusuf memiliki banyak cerita selama bermukim di Paris dan mengurusi banyak tokoh Indonesia yang datang ke negeri mode itu.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mursal Ismail
Pokonya Seru deh, selamat baca," tulis Alijullah dalam bahasa WA.
Alijullah mendapat julukan sebagai Lurah Paris, karena ia mengurusi banyak hal di Kedubes RI di Paris.
"Seperti lurah di tanah air, ya ngantar tamu, ngantar surat, ngurusin ini, ngurusin itu," katanya.
Dua buku yang sudah terbit adalah "Penumpang Gelap, Tanpa Uang Menembus Eropa" (2015) dan "Paris Je Reviendrai: Aku Kan Kembali” (2017) juga diterbitkan Penerbit Buku KOMPAS.
Alijullah Hasan Jusuf lahir di Blang Paseh, Sigli, Aceh tahun 1951.
Merantau ke Jakarta, melanjutkan sekolah menengah dan menjadi penjual koran selama di Jakarta. Juga menjadi demonstran dan menyimpan impian terbang ke Eropa.
Impian menjejakkan kaki di Eropa terwujud pada 1967 setelah melalui peristiwa dramatis sebagai "penumpang gelap."
Ia terbang dengan boarding pass bekas. Ia lalu diterima bekerja sebagai staf di KBRI Paris.
Di sanalah ia berkenalan dengan banyak petinggi dan tokoh penting Indonesia, termasuk Bung Hatta dan Dewi Soekarno. Ketika itu Alijullah bertugas sebagai sopir kedutaan. (*)