Ramadhan 2022
Selamat Berpuasa
Bulan Ramadhan adalah bulan teristimewa dibanding bulan-bulan lainnya dalam penanggalan Hijriyah
BANDA ACEH - Bulan Ramadhan adalah bulan teristimewa dibanding bulan-bulan lainnya dalam penanggalan Hijriyah.
Sebab, dalam bulan suci ini, puasa yang dilaksanakan oleh seluruh ummat Islam di seluruh dunia yang mendapatkan ganjaran langsung dari Allah SWT.
Untuk tahun 2022, Pemerintah menetapkan 1 Ramadhan 1443 Hijriyah jatuh pada Minggu (3/4/2022) hari ini.
Sehubungan dengan hal tersebut, Gubernur Aceh, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, dan para ulama dayah mengucapkan selamat berpuasa kepada seluruh masyarakat Aceh.

Gubernur Aceh, Ir H Nova Iriansyah MT, atas nama pribadi, keluarga, dan Pemerintah Aceh mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa kepada seluruh masyarakat Aceh.
“Semoga segala amal dan kebajikan kita di Bulan Ramadhan ini diterima di sisi Allah SWT,” ujar Nova.
Orang nomor satu di Aceh ini juga berharap, Ramadhan dapat menjadi momentum bagi seluruh umat muslim, khususnya di Aceh untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, sekaligus menjadi ajang untuk melatih diri menjadi pribadi yang lebih baik.
Hal tersebut disampaikan Gubernur melalui Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Karo Adpim) Setda Aceh, Muhammad Iswanto, di Banda Aceh, Sabtu (2/4/2022).
Seiring dengan tiba penghulu segala bulan itu, sebut Iswanto, Gubernur Aceh menyampaikan sejumlah pesan untuk masyarakat Aceh.
Baca juga: Jadikan Ramadhan Bulan Menitipkan Harta untuk Dibawa Mati
Baca juga: PLN Diminta Tak Padamkan Listrik Selama Bulan Ramadhan
Menurutnya, segenap kaum muslim harus menjadikan puasa sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan meningkatkan amal kebajikan.
Ramadhan juga harus dapat mendorong setiap insan untuk membantu mereka yang lemah.
"Semoga segenap umat muslim mendapat Ridha dari Allah SWT dengan momentum bulan puasa ini," kata Iswanto mengutip pesan Gubernur.
Lebih lanjut, kata Iswanto, Gubernur juga berpesan kepada seluruh masyarakat Aceh agar tetap mematuhi protokol kesehatan di dalam suasana Ramadhan.
Aktivitas yang kian meningkat di bulan puasa harus diiringi dengan pemakaian masker dan selalu mencuci tangan.
"Memang, kasus Covid sudah landai, namun bukan berarti hilang.
Karena itu, protokol kesehatan harus tetap diterapkan supaya potensi menularnya virus Corona dapat dihindari," ujar Iswanto.
Iswanto menambahkan, aktivitas masyarakat akan meningkat selama bulan puasa.
Seperti di pasar dan tempat ibadah.
Karena itu, sebutnya, protokol kesehatan harus menjadi kebiasaan baru masyarakat dimana pun dan kapan pun.
Baca juga: Ini Seruan Bersama Forkopimda Aceh Utara Selama Ramadhan yang Harus Dipatuhi
"Dengan begitu, potensi tertularnya virus Corona dapat dihindari," pungkas Iswanto mengutip pernyataan Gubernur.
Hindari hal-hal tak penting
Sementara itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H Faisal Ali, berharap, selama bulan suci Ramadhan, masyarakat agar banyak melakukan tadarus di masjid, meunasah, atau mushalla, dan menghindari hal-hal yang dapat menghilangkan nilai puasa.
“Salah satu hal di zaman modern ini yang bisa mengurangi pahala puasa bahkan dapat menghilangkannya adalah banyak bermedsos untuk hal-hal yang tidak penting.

Termasuk bermain game bisa berpotensi menghilangkan pahala puasa,” Tgk Faisal Ali kepada Serambi, Kamis (31/3/2022).
Dalam bulan puasa ini, Tgk Faisal mengajak masyarakat untuk memperkecil penggunaan media sosial (medsos) dan sebaiknya hanya digunakan untuk hal-hal penting.
Hal-hal tersebut, menurut Tgk Faisal Ali, antara lain lebih banyak berzikir, bershalawat, serta membaca Alquran dan mengkhatamkannya.
Ketua MPU Aceh yang akrab disapa Lem Faisal ini menambahkan, selama bulan Ramadhan, masyarakat juga diharapkan lebih banyak mensyukuri nikmat Allah SWT di mana Covid-19 bisa dikatakan sudah sangat melandai.
Maka, sebut Lem Faisal, cara mensyukurinya bila tahun lalu masih ada rasa takut atau was-was ke masjid, meunasah, atau mushalla, maka tahun ini diharapkan seluruh masyarakat agar memanfaatkan bentuk kesyukuran itu dengan menyemarakkan bulan Ramadhan dengan beribadah di masjid, meunasah, atau mushalla serta memperbanyak tadarus.
Bersihkan lahir batin
Pimpinan Dayah Ummul Ayman, Samalanga, Bireuen, Tgk H Nuruzzahri, atau yang lebih dikenal dengan Waled Nu mengajak masyarakat Aceh untuk menyambut dan memasuki bulan Ramadhan dengan membersihkan diri lahir dan batin.
Baca juga: Selama Ramadhan 1443 Hijriah, Vaksinasi Tetap Digelar di Nagan Raya
Bersih lahir, sebut Waled Nu, mulai dari pakaian, tempat ibadah, dan lain-lain.

“Menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan adalah contoh membersihkan diri secara lahir,” jelas Waled Nu kepada Serambi, Rabu (30/3/2022) sore lalu.
Sedangkan bersih batin, lanjut Tgk Nuruzzahri, memiliki arti yang lebih luas yaitu menghilangkan sifat iri dan dengki, jangan berkhianat, dan lain-lain.
Satu kebiasaan buruk yang sering dilakukan adalah iri hati dan dengki.
“Bila dalam bulan puasa kita masih menyimpan sifat iri dan dengki, maka pahala puasa tidak ada lagi dan akan ditransfer kepada orang lain yang kita dengki.
Percuma kita berpuasa bila di hati masih ada sifat tidak bagus dan iri terhadap orang lain.
Puasa memang sah, namun pahala puasanya tak ada lagi,” jelas Waled Nu.
Di bulan suci Ramadhan, lanjut Tgk Nuruzzahri, umat Islam juga harus menghilangkan penyakit hati, melaksanakan ibadah wajib, dan memperbanyak ibadah sunat.
“Jadi, dalam bulan suci ini kita harus suci lahir dan batin.
Sebagai hamba Allah, kita harus melaksanakan perintah-Nya dengan benar dan tepat waktu, jangan sia-siakan waktu dalam yang bulan baik ini,” ungkapnya.
Baca juga: Polda Aceh: Gerai Vaksin Presisi tetap Buka di Bulan Ramadhan
Waled Nu menambahkan, Allah akan memberi pahala besar kepada umat Islam yang melaksanakan berbagai ibadah di bulan Ramdhan dengan catatan harus bersih lahir dan batin.
Hilangkan sifat hasut menghasut, adu domba, dan sifat buruk lainnya agar segala amal ibadah dalam bulan Ramadhan mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT.
Kemudian, Waled Nu mengaja masyarakat untuk menyemarakkan rumah Allah dengan berbagai kegiatan syiar Islam, menjadikan masjid ramai setiap waktu, serta menggunakan waktu untuk beribadah sebaik mungkin agar mendapat rahmat dan nikmat dari Allah SWT.
“Jangan sia-siakan dalam waktu bulan suci ini dengan melakukan perbuatan yang tidak bermanfaat.
Gunakan waktu sebaik mungkin untuk memperbanyak ibadah,” tutup Tgk H Nuruzzahri.
Pererat silaturahmi
Pimpinan Dayah Bustanul Huda, Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya), Tgk H Muhammad Qudusi Syam Marfaly, mengimbau masyarakat Aceh pada umumnya dan masyarakat Abdya pada khususnya untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum berbenah diri dan mempererat silaturahmi.
Tgk Muhammad Qudusi yang juga Ketua Pimpinan Cabang Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) Abdya mengungkapkan, Ramadhan mendidik umat Islam untuk meluruskan niat dan menata hati agar senantiasa bersyukur atas segala nikmat Illahi, berhusnuzhan kepada sesama, berlapang dada menyikapi perbedaan, serta selalu mengingat Allah SWT di segala keadaan.
"Isi Ramadhan dengan kegiatan positif dan edukatif serta bermanfaat bagi masyarakat luas.
Spirit persatuan harus selalu dikedepankan dalam kehidupan sehari-hari.
Apalagi, shaum (puasa) Ramadhan dikerjakan secara kolektif, bukan individu, menunjukkan pentingnya persaudaraan dan kebersamaan selama Ramadhan," tegasnya.
Karena tahun ini sudah masuk dalam tahun politik, kata Abu Muda ini, persatuan umat harus makin ditingkatkan.
“Tak ada perbedaan kita di hadapan Allah kecuali karena takwa dan hati kita.
Oleh sebab itu, mari kita tingkatkan iman dan takwa serta jangan sampai terpengaruh oleh situasi yang memecah belah umat.
Jangan sampai kita terjebak dalam pertentangan dan perselisihan termasuk perbedaan paham keagamaan," harapnya. (jal/una/yus/c50)
Baca juga: LazisMu Kota Langsa Salur Paket Kado Ramadhan 1434 Hijriah kepada 100 Duafa
Baca juga: Di Bireuen, Hari Ini Masih Jual Daging Meugang, Tak Terpengaruh Perkiraan Awal Ramadhan Hari Ini