Konflik Rusia vs Ukraina
Media China Sebut Pembunuhan Warga Sipil di Bucha sebagai Pertunjukan yang Dilakukan Ukraina
Saluran televisi nasional China, CCTV yang menyebut bahwa pembunuhan itu adalah pertunjukan yang dilakukan oleh Ukraina.
"Rusia secara terang-terangan dan secara terbuka mengancam negara-negara yang memilih untuk menangguhkan mereka dari Dewan HAM PBB hanyalah bukti lebih lanjut bahwa Rusia perlu segera diskors dari Dewan HAM PBB," tegas Olivia Dalton, juru bicara misi AS untuk PBB, Rabu (6/4/2022), seperti dikutip Reuters.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, Majelis PBB telah mengadopsi dua resolusi yang mengecam Rusia dengan masing-masing 141 dan 140 suara mendukung.
Rusia membantah menyerang warga sipil di Ukraina.
Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan pada Selasa (5/4), selama Bucha berada di bawah kendali Rusia, "tidak ada satu pun warga sipil yang menderita akibat kekerasan apa pun".
Majelis Umum sebelumnya menangguhkan sebuah negara dari Dewan HAM.
Pada Maret 2011, dengan suara bulat, PBB menangguhkan Libya karena kekerasan terhadap pengunjuk rasa oleh pasukan yang setia kepada pemimpin saat itu Muammar Gaddafi.
Baca juga: Harga Emas di Lhokseumawe Pada Hari Kelima Ramadhan 1443 Hijriah Stabil, Berikut Rincian Harganya
Baca juga: Di Hadapan Seribuan ASN, Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tamiang Sampaikan Permintan Maaf
Baca juga: Lagi, Gajah Liar Rusak Dua Rumah dan Kebun di Bener Meriah, Warga Harap BKSDA Memindahkannya
Tribunnews.com: Media China Sebut Temuan Mayat di Bucha Sebagai 'Pertunjukan' Ukraina