Breaking News

Luar Negeri

Profil Shahbaz Sharif Perdana Menteri Baru Pakistan yang Gulingkan Imran Khan

Shahbaz Sharif adalah adik dari Nawaz Sharif perdana menteri Pakistan tiga periode, yang dipecat kemudian dipenjara atas tuduhan korupsi pada 2017.

Editor: Faisal Zamzami
AP via Sky News
Shahbaz Sharif adalah Perdana Menteri baru Pakistan. 

SERAMBINEWS.COM, ISLAMABAD - Shahbaz Sharif adalah Perdana Menteri Pakistan baru, menggantikan Imran Khan yang digulingkan.

Dia terpilih dengan 174 suara mendukung setelah lebih dari 100 politisi dari partai Khan keluar dari majelis nasional sebagai bentuk protes.

Shahbaz (70) adalah adik dari Nawaz Sharif.

Nawaz pernah menjabat sebagai PM Pakistan sebanyak tiga periode, yaitu 1990-1993, 1997-1999, dan 2013-2017.

Shahbaz selama ini memimpin upaya partai-partai oposisi untuk menyingkirkan Khan.

Dilansir dari Sky News, dia berpengalaman menjabat posisi menteri besar Negara Bagian Punjab.

Perdana Menteri atau PM baru Pakistan Shahbaz Sharif yang memimpin oposisi menggulingkan Imran Khan, adalah orang keras dengan kegemaran mengutip puisi revolusioner.

Shahbaz Sharif adalah adik dari Nawaz Sharif perdana menteri Pakistan tiga periode, yang dipecat kemudian dipenjara atas tuduhan korupsi pada 2017.

Nawaz Sharif saat ini berada di Inggris setelah dibebaskan dari penjara dua tahun kemudian untuk perawatan medis.

PM baru Pakistan ini merupakan politisi berpengalaman, sudah bertahun-tahun menjabat sebagai kepala menteri provinsi Punjab yang menjadi basis kekuatan keluarga Sharif, juga presiden Liga Muslim Pakistan-N (PML-N).

Pria berusia 70 tahun itu secara bersama-sama mewarisi bisnis baja keluarga saat masih muda, dan kali pertama terpilih menjadi pejabat provinsi pada 1988.

Selama menjalankan tugasnya sebagai menteri utama pada tahun-tahun berikutnya, Shahbaz Sharif memimpin serangkaian proyek infrastruktur besar-besaran termasuk layanan bus metro pertama Pakistan.

Kantor berita AFP pada Senin (11/4/2022) melaporkan, Shahbaz Sharif tipikal orang yang gila kerja. Dia akan mengunjungi kantor-kantor pemerintah, memeriksanya dengan mengenakan setelan dan topi safari favoritnya.

Namun, para kritikus mengatakan, PM baru Pakistan itu dulu tidak berbuat banyak untuk mengatasi masalah inti provinsi--termasuk kebutuhan reformasi pegawai negeri, kesehatan, serta pertanian--dan malah berfokus pada proyek-proyek guna menggaet suara, seperti mendistribusikan laptop kepada siswa atau menawarkan subsidi pemerintah kepada pengangguran.

Baca juga: Imran Khan Tuding Amerika di Balik Penggulingannya sebagai PM Pakistan, Diduga Terkait China & Rusia

Baca juga: VIDEO PM Pakistan Imran Khan Digulingkan dari Jabatannya

Skandal Shahbaz Sharif
 


Shahbaz Sharif juga dikaitkan dengan korupsi dan penyuapan, tuduhan yang menurut para pendukung muncul dari dendam politik Imran Khan

Pada Desember 2019, Biro Akuntabilitas Nasional menyita hampir 24 properti milik Shahbaz Sharif dan putranya, Hamzah, dengan menuduh mereka melakukan pencucian uang.

 
Shahbaz Sharif lalu ditangkap dan ditahan pada September 2020, tetapi dibebaskan sekitar enam bulan kemudian dengan jaminan untuk persidangan yang masih tertunda.

Tidak seperti kakak laki-lakinya--yang hubungannya tegang dengan militer kuat negara itu dan lawan-lawannya--Shahbaz Sharif dipandang sebagai pembuat kesepakatan yang lebih fleksibel, mampu berkompromi bahkan dengan musuh-musuhnya.

Militer Pakistan adalah institusi negara yang paling kuat dan memerintah negara itu selama hampir setengah sejarahnya.

"Saya selalu menjadi pendukung kuat koordinasi efektif antara Islamabad dan Rawalpindi," kata Shahbaz Sharif merujuk pada ibu kota administratif dan markas militer yang berdekatan.

Popularitas Shahbaz Sharif juga tetap tinggi meskipun diberitakan melakukan banyak pernikahan dan memiliki apartemen mewah di London dan Dubai.

Pernikahannya saat ini dengan penulis Tehmina Durrani cukup banyak mengakhiri gosip-gosip miring tentang Shahbaz Sharif.

Durrani adalah feminis yang buku My Feodal Lord-nya mendapat pengakuan internasional, juga dipuji karena meningkatkan rasa hormat Shahbaz Sharif terhadap wanita.

Tantangan ekonomi dan keamanan yang berat menanti Shahbaz Sharif sebagai PM baru Pakistan, karena ia mewarisi ekonomi yang stagnan dan kekerasan yang meningkat dari Taliban Pakistan dan separatis Balochistan.

 

Khan Digulingkan

Khan, bintang kriket yang menjadi politisi, menjadi PM Pakistan pertama yang digulingkan melalui mosi tidak percaya pada Minggu (10/4/2022) dini hari waktu setempat.

Dia telah menjabat sejak 2018 tetapi lawan menyalahkannya karena gagal menghidupkan kembali ekonomi dan mengatasi korupsi.

Khan menuduh para kritikus berkolusi dengan Amerika Serikat (AS) untuk menggulingkannya, tetapi tidak memberikan bukti, dan mendesak orang-orang untuk turun ke jalan sebagai protes.

Ribuan pendukungnya melakukan hal itu di kota-kota seperti Karachi, Lahore, dan Peshawar dalam demonstrasi yang berlangsung hingga Senin (11/4/2022) dini hari waktu setempat.

 

Mereka memblokir jalan-jalan dan meneriakkan slogan-slogan menentang partai-partai saingan dan pemerintah AS.

Ratusan orang juga berkumpul di luar rumah Nawaz Sharif di London pada Minggu.

Setelah kalah dalam pemungutan suara, Khan mentweet pada Minggu, "Pakistan menjadi negara merdeka pada tahun 1947, tetapi perjuangan kebebasan dimulai lagi hari ini melawan konspirasi asing dari perubahan rezim".

"Orang-orang di negara ini selalu membela kedaulatan dan demokrasi mereka," tambahnya.

Shahbaz Sharif mengajukan pencalonannya untuk menjadi Perdana Menteri Pakistan berikutnya pada Minggu, sebuah langkah yang didukung oleh partai-partai oposisi lainnya.

Namun, Partai Khan Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) juga mencalonkan mantan menteri luar negeri, yakni Shah Mahmood Qureshi.  

PTI telah mengatakan bahwa anggota mereka akan mengundurkan diri secara massal jika dia kalah.

Khan telah bertahan selama hampir seminggu setelah oposisi bersatu untuk menggulingkannya.

Dia berhasil menghindari mosi tidak percaya awal dengan membubarkan parlemen dan mengadakan pemilihan. Namun, Mahkamah Agung Pakistan memutuskan itu ilegal.

Shabaz Sharif memiliki 174 suara, cukup untuk meloloskan undang-undang di majelis dengan 342 kursi.

 
Dia telah menjabat tiga kali sebagai kepala menteri provinsi terbesar Pakistan, Punjab, rumah bagi 60 persen dari populasi negara itu.

Dikutip dari AFP, setelah terpilih, Sharif segera mengumumkan serangkaian tindakan populis, termasuk upah minimum baru sebesar 25.000 rupee (sekitar 135 dollar AS), kenaikan gaji untuk pegawai negeri, dan proyek pembangunan di daerah pedesaan.

Sharif yang merupakan pemimpin sentris Pakistan Muslim League-N (PML-N) menjadi satu-satunya kandidat setelah loyalis Khan Shah Mahmood Qureshi menarik pencalonannya dan mengundurkan diri dari kursinya.

"Ini adalah kemenangan kebenaran, dan kejahatan telah dikalahkan," kata Sharif dalam pidato perdananya sebagai PM Pakiskan, yang disambut sorak-sorai dari anggota parlemen yang tersisa.

Baca juga: Lawan Pengaruh AS di Dunia, China Diam-diam Bangun Senjata Nuklir Kecepatan Iblis

Baca juga: VIDEO Polisi Militer Rusia Kawal Tank Tempur Menuju Perbatasan Untuk Hancurkan Militer Ukraina

Baca juga: Sa’dul Bahri Terpilih Jadi Ketua PWI Aceh Barat Periode 2022-2025

Kompas.com: 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved