Longsor di Gayo Lues
Arus Transportasi Blangkejeren - Kutacane Kini Sudah Normal Lagi, Meski Masih Ada Material Longsor
Pasalnya, petugas sudah membersihkan material longsor di tujuh titik badan jalan nasional itu akibat hujan deras hingga longsor tersebut.
Penulis: Rasidan | Editor: Mursal Ismail
Pasalnya, petugas sudah membersihkan material longsor di tujuh titik badan jalan nasional itu akibat hujan deras hingga longsor tersebut.
Laporan Rasidan | Gayo Lues
SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN - Arus transportasi dari Blangkejeren, Gayo Lues ke Kutacane, Aceh Tenggara, normal kembali sejak Minggu (17/4/2022) sekitar pukul 16.30 WIB.
Pasalnya, petugas sudah membersihkan material longsor di tujuh titik badan jalan nasional itu akibat hujan deras hingga longsor tersebut.
Longsor itu Minggu (17/4/2022) pukul 04.00 WIB, pukul 06.00 WIB, dan pukul 07.00 WIB tadi pagi, sehingga sejak saat itu arus transportasi Blangkejeren - Kutacane sempat lumpuh total.
Informasi sudah normalnya arus transportasi itu disampaikan Kepala Satker Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Aceh Wilayah III Provinsi Aceh PPK 3.4 melalui Humasnya Adityawarman, menjawab Serambinews.com, Minggu (17/4/2022) malam.
"Arus transportasi sudah normal kembali sejak pukul 16.30 WIB tadi. Namun sisa material longsor masih banyak yang menumpuk dan belum tuntas dibersihkan.
Besok sisa material akan kembali dibersihkan dan dibuang, terutama yang belum tuntas. Mudah-mudahan malam ini tidak terjadi hujan dan longsor kembali," kata Adityawarman.
Warga Putri Betung Gayo Lues Terkurung Longsor
Seperti diberitakan sebelumnya, warga beberapa desa dalam Kecamatan Putri Betung, Kabupaten Gayo Lues, terkurung longsor di tujuh lokasi di jalan Blangkejeren - Gayo Lues.
Hujan deras hingga menyebabkan longsor pada pada Minggu (17/4/2022) sekitar pukul 04.00 WIB pagi dan pukul 07.00 WIB, tiga di antaranya di Kecamatan Blangkejeren, Gayo Lues.
Sedangkan empat lokasi longsor lainnya dalam wilayah Kecamatan Putri Betung, Gayo Lues.
Informasi dihimpun Serambinews.com, selain warga terkurung, Pekan Gumpang, Kecamatan Putri Betung, yang seharusnya hari ini merupaka hari pekan juga sepi.
Pasalnya, tidak ada pedagang yang datang dari Kutacane maupun Blangkejeren.
Hal ini sebagaimana disampaikan Selian, warga Putri Betung, kepada Serambinews.com, Minggu (17/4/2022).
"Pedagang dari Kutacane harus putar balik kembali ke Aceh Tenggara karena longsor di Serkil dan Titi Maut kawasan Meloak.
Sedangkan pedagang yang dari Blangkejeren juga gagal berjualan di Pekan Gumpang karena terjadi longsor di Karang Anyar dan Agusen, Kecamatan Blangkejeren.
Oleh karena itu, hari ini Pajak Gumpang sepi dari pedagang maupun pengunjung," kata Selian.
Warga Putri Betung lainnya mengatakan meski longsor, namun tidak menyebabkan arus listrik padam atau terganggu.
Namun, diakuinya arus transportasi dari Blangkejeren ke Kutacane dan sebaliknya masih lumpuh total.
Pasalnya, belum semua material longsor yang memenuhi badan jalan di tujuh titik itu tuntas dibersihkan petugas.
"Lokasi longsor yang parah dan belum bisa dilintasi kendaraan di kawasan Serkil dan Titi Maut, Desa Meloak.
Sedangkan yang lainnya sudah ditangani dan sudah bisa dilewati kendaraan," kata warga ini.
Yang sudah dibersihkan
Seperti diberitakan sebelumnya lagi, empat dari tujuh lokasi longsor di jalan nasional lintas Blangkejeren, Gayo Lues - Kutacane, Aceh Tenggara, sudah dibersihkan petugas.
Bahkan juga juga sudah bisa dilintasi kendaraan, meski harus eksra hati-hati, Minggu (17/4/2022) siang jelang sore.
Adapun tujuh lokasi longsor itu, tiga di antaranya di Kecamatan Blangkejeren dan empat lokasi dalam wilayah Kecamatan Putri Betung, Gayo Lues.
Kepala Satker Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Aceh Wilayah III Provinsi Aceh PPK 3.4 melalui humas Adityawarman, menyampaikan hal ini ketika menjawab Serambinews.com, Minggu (17/4/2022).
Adityawarman menyebutkan keempat lokasi longsor yang sudah ditangani dan bisa dilewati kendaraan, yakni di Karang Anyar, Agusen, Tetumpun, dan Tumpang.
Sedangkan dua lainnya sedang ditangani, namun belum bisa dilintasi kendaraan.
"Sedangkan longsor yang belum ditangani di Serkil, Kecamatan Putri Betung.
Ini merupakan salah satu lokasi longsor terparah dari tujuh lokasi longsor lainnya di lintasan Blangkejeren - Kutacane itu," kata Adityawarman.
Adityawarman mengatakan pembersihan material longsor itu di badan jalan nasional menggunakan satu excavator, dua loader, ditambah dua dump truk.
Sempat lumpuh total
Seperti diberitakan pertama, arus transportasi dari Blangkejeren, Gayo Lues ke Kutacane, Aceh Tenggara, dan sebaliknya lumpuh total.
Pasalnya, terjadi longsor di tujuh lokasi dalam lintasan itu.
Informasi dihimpun Serambinews.com, longsor di kawasan Tetumpu, Kecamatan Putri Betung, Gayo Lues, sekitar pukul 04.00 WIB atau menjelang Subuh, Minggu (17/4/2022).
Sedangkan di enam lokasi lainnya sekitar pukul 06.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB.
Longsor itu tepatnya di Kecamatan Blangkejeren dan Putri Betung, Gayo Lues.
Hingga kini semua material longsor yang menimbun badan jalan nasional itu sedang dibersihkan petugas, sehingga arus lalu lintas hingga siang ini masih lumpuh total.
Kepala Satker Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Aceh Wilayah III Provinsi Aceh PPK 3.4, Provinsi Aceh, T Fadrial, yang dikonfirmasi Serambinews.com, membenarkan informasi itu.
Menurutnya, tiga alat berat sudah dikerahkan untuk membersihkan material longsor itu.
"Masih dibersihkan, arus transportasi masih lumpuh total dan belum bisa dipastikan sekitar pukul berapa bisa normal kembali.
Yang jelas pembersihan diupayakan sekitar bisa lewat kendaraan dulu, baru kemudian dilanjutkan pembersihan semua," kata T Fadrial.
Seperti diketahui, longsor sudah sering terjadi di jalan lintas Gayo Lues, terutama saat musim hujan. (*)