Luar Negeri
Mengenal Linkoping, Kota di Swedia yang Rusuh Setelah Dibakarnya Al-Quran oleh Pemimpin Partai
Pertambahan jumlah muslim yang sangat pesat, ternyata juga menimbulkan kekhawatiran bagi pemimpin Islam di Linkoping.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Aksi massa yang memprotes pembakaran Alquran di Linkoping, menarik minat Serambinews.com untuk mencari tahu lebih lanjut tentang kehidupan warga di wilayah ini.
Dikutip dari britannica.com dan linkopingmoske.se, Linkoping adalah salah satu kota bersejarah di Swedia.
Perkembangan industri datang dengan pembangunan kanal Göta dan Kinda serta jalur kereta api Stockholm–Malmö.
Saat ini, kotamadya Linköping menjadi kota terbesar kelima di Swedia, dengan lebih dari 160.000 penduduk.
Linkoping adalah rumah bagi universitas berperingkat tinggi, beberapa industri teknologi tinggi dan salah satu taman sains terkemuka di Swedia, yakni Taman Sains Mjärdevi.
Baca juga: Demo Menentang Pembakaran Al-Quran di Swedia Ricuh
Ericsson adalah salah satu perusahaan terkenal yang berbasis di Linkoping, selain dari Saab, IFS, Sectra, Scan, Arla, Autoliv, Arris, CybAero.
Sebagai pusat penting untuk pendidikan dan inovasi teknis, kota ini menarik pelajar, tenaga kerja, dan imigran dari seluruh dunia.
Selama beberapa dekade terakhir Linköping juga telah menarik banyak orang terpelajar tidak hanya dari Timur Tengah, Asia, dan Afrika, tetapi juga dari negara-negara Eropa lainnya.
Muslim di Linkoping
Website yang mengkampanyekan pembangunan masjid di Lingkoping, yakni linkopingmoske.se menulis, Muslim pertama di Linköping tiba sekitar 50 tahun yang lalu.
Saat ini jumlah Muslim di kotamadya ini sekitar 15.000.
Jumlah ini adalah yang terbanyak keempat di Swedia, setelah Stockholm, Gothenburg, dan Malmö.
Pada tahun 1992 Asosiasi Islam Linköping (IFIL) didirikan untuk melindungi kepentingan bersama umat Islam.
Lembaga ini menyediakan tempat untuk sholat, pendidikan, dan interaksi sosial; serta mengatur salat Idul Fitri.
IFIL juga bertanggung jawab untuk meresmikan pernikahan dan menyelenggarakan pemakaman bagi umat Islam di Linköping dan sekitarnya, serta menyampaikan informasi tentang Islam kepada publik Swedia.