Luar Negeri
Mengenal Linkoping, Kota di Swedia yang Rusuh Setelah Dibakarnya Al-Quran oleh Pemimpin Partai
Pertambahan jumlah muslim yang sangat pesat, ternyata juga menimbulkan kekhawatiran bagi pemimpin Islam di Linkoping.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Jamaah Membeludak Hingga ke Luar Masjid
Pertambahan jumlah muslim yang sangat pesat, ternyata juga menimbulkan kekhawatiran bagi pemimpin Islam di Linkoping.
Terutama, karena ketika shalat Jumat, shalat tarawih, dan shalat dua hari raya, di mana jamaah membeludak hingga ke luar masjid.
Banyak jamaah harus melaksanakan salat di ruang publik, di tanah yang sebenarnya tidak dimiliki oleh asosiasi tersebut.
Selain karena resiko shalat di tanah yang tidak dimiliki oleh asosiasi, karena ramainya jamaah, kondisi cuaca dan iklim yang seringkali ekstrem.
Hal ini kerap membuat pengelola masjid ini tidak mampu menyambut semua Muslim yang ingin hadir.
Solusinya sejauh ini adalah menyewa tempat yang besar dan luas.
Tapi, pemilihan aula semacam itu agak terbatas dan aksesibilitasnya, karena tergantung pada kebaikan pemiliknya.
“Aula yang pernah digunakan adalah pusat olahraga di Universitas Linköping, dan arena dalam ruangan yang digunakan untuk sepak bola selama musim dingin,” demikian tulis situs linkopingmoske.se.
Masih Berusaha Mendapatkan Izin
Selama bertahun-tahun, umat Islam Linköping secara aktif telah bekerja untuk mendapatkan izin untuk membangun masjid dan pusat budaya yang representatif di tanah mereka sendiri.
Untuk mencapai tujuan ini, komunitas muslim di sana sudah mendirikan sebuah yayasan yang diberi nama The Linköping Mosque Foundation (LIMS) atau Yayasan Masjid Linköping.
Masjid dan pusat budaya ini akan berfungsi sebagai tempat pertemuan bagi jemaah dan masyarakat sekitar.
Ambisinya, kompleks ini sekaligus akan berfungsi sebagai lembaga pendidikan bagi jemaah, dan lembaga pendidikan terbuka bagi siapa saja yang tertarik mempelajari Islam.
“Mudah-mudahan, pusat itu akan bekerja sebagai pembangun jembatan dan mencegah ketidaktahuan tentang Islam,” tulis linkopingmoske.se. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)