Internasional

Rusia Akan Gunakan Fase Perang Kedua di Ukraina, Merebut Lebih Banyak Wilayah

Presiden Rusia Vladimir Putin ingin menggunakan serangan baru Moskow di wilayah Donbas, Ukraina Timur untuk merebut lebih banyak daratan.

Editor: M Nur Pakar
AFP/FADEL SENNA
Dua pria berdiri di samping bangunan yang rusak di kompleks industri militer perusahaan Vizar, setelah terkena serangan rudal jelajah Rusia di Kota Vyshneve, pinggiran baratdaya Kiev, Jumat (15/4/2022). 

SERAMBINEWS.COM, MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin ingin menggunakan serangan baru Moskow di wilayah Donbas, Ukraina Timur untuk merebut lebih banyak daratan.

Hal itu akan digunakan Rusia sebagai alat tawar-menawar untuk negosiasi di masa depan, kata seorang pejabat Eropa, menurut beberapa media.

Menyusul ketidakmampuan Rusia untuk mengambil Kiev, Kremlin telah mengalihkan perhatiannya untuk merebut seluruh wilayah Donbas, kata pejabat itu kepada wartawan dalam sebuah pengarahan tanpa menyebut nama,

Tiga tujuan utama lainnya untuk fase kedua perang, mengamankan jembatan darat ke Krimea melalui kota Mariupol yang terkepung, seperti dilansir Business Insider, Kamis (21/4/2022).

Mengambil kendali penuh atas wilayah Kherson untuk mengamankan pasokan air tawar untuk Krimea.

Kemudian, merebut lebih banyak wilayah yang dapat digunakan sebagai penyangga, atau tawar-menawar dalam negosiasi di masa depan, kata pejabat itu.

Baca juga: Rusia Ajukan Rancangan Dokumen Akhiri Konflik, Presiden Ukraina Belum Melihat Isi Proposal Kremlin

Sejak akhir Maret 2022, Rusia telah mengisyaratkan pergeseran tujuan perang yang awalnya dinyatakan ketika menginvasi Ukraina.

Putin awalnya mengatakan mencari demiliterisasi, bukan pendudukan Ukraina.

Namun, setelah berminggu-minggu perlawanan berat Ukraina, Jenderal Rusia Sergei Rudskoi mengatakan pasukannya akan membuat angkatan bersenjata Ukraina berkurang , tujuan yang dia klaim telah dicapai Moskow.

Menyerang Donbas akan menjadi langkah Kremlin berikutnya, tambah Rudskoi.

Analis militer sebelumnya juga mengatakan Rusia kemungkinan akan berporos untuk merebut wilayah Ukraina dan menjadikannya sebagai zona penyangga.

Kepala intelijen Ukraina, Jenderal Kyrylo Budanov mengatakan Putin kemungkinan berusaha menciptakan situasi di Ukraina yang mirip dengan perpecahan saat ini antara Korea Utara dan Korea Selatan.

Baca juga: Rusia Ujicoba Rudal Balistik Antarbenua, Pentagon Sebut Bukan Sebagai Ancaman Besar

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mencemooh menyerahkan wilayah timur negaranya untuk mengakhiri perang.

Dia mengatakan bangsanya tidak memiliki jaminan bahwa Rusia tidak akan mencoba untuk mengambil Kiev lagi setelah mengambil Donbas.

Adapun negosiasi di masa depan,pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina sebagian besar terhenti karena bukti pembunuhan massal ditemukan di pinggiran di Bucha setelah pasukan Rusia meninggalkan daerah itu.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved