Breaking News

Mangrove

Warga Simpang Lhee Langsa Tangkap Penebang Kayu Mangrove

Penangkapan pelaku penebangan bakau itu, tambah Ismail, ekses dari ketidaksabaran lagi warga yang sudah cukup gerah kepada pelaku yang selama ini teru

Penulis: Zubir | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/Foto Kiriman Ismail
Boat dipenuhi kayu bakau milik oknum warga di luar Gampong Simpang Lhee yang diamankan ke TPI Gampong Simpang Lhee oleh warga setempat. 

Laporan Zubir I Langsa

SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Warga Gampong Simpang Lhee, Kecamatan Langsa Baro, Kamis (21/4/2022) menangkap 3 pelaku pembalakan (penebang) kayu bakau atau mangrove yang ada di wilayah pesisir Gampong Simpang Lhee.

Keuchik Gampong Simpang Lhee. Ismail, kepada Serambinews.com, malam ini, mengatakan, ketiga boat dan pelaku penebangan pohon bakau yang diamankan warga Gampong Simpang Lhee siang tadi (Kamis-red) sudah diserahkan ke Polsek Langsa Barat.

"Malam ini kami sedang melakukan rapat terkait penangkapan pelaku bersama 3 boat warga di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur yang diamankan siang tadi saat menebang bakau di daerah kami ini," ujarnya.

Penangkapan pelaku penebangan bakau itu, tambah Ismail, ekses dari ketidaksabaran lagi warga yang sudah cukup gerah kepada pelaku yang selama ini terus menerus menebang kayu mangrove untuk dijadikan arang di daerah tersebut.

Padahal warga setempat sudah berulang kali memperingatkan tapi mereka terutama warga di Kecamatan Birem Bayeun tetap membabat kayu bakau di daerah Gampong Simpang Lhee ini.

"Hari ini puncak ketidak sabaran kami lagi kepada mereka (pelaku penebangan) yang selama ini walaupun dilarang terus menebang bakau di daerah kami," sebutnya.

Bahkan menurut Ismail, ada sejumlah pelaku penebangan dengan gaya premenisme sudah berapa kali mengancam warga setempat saat melarang mereka menebang kayu bakau di daerah ini.

Akibat penebangan oleh oknum warga di luar Gampong Simpang Lhee itu, hutan mangrove di daerah tersebut nyaris rusak total, karena setiap harinya belasan boat pelaku datang menebang dan mengambil pohon bakau itu untuk dijadikan arang bakau.

Padahal selama ini warga Gampong Simpang Lhee terus menjaga hutan mangrove di kawasan pesisir ini dari kerusakan, namun warga luar seenakanya saja datang merusaknya.

"Jika pihak terkait seperti KPH III yang ada di wilayah ini tidak merespon, ditakutkan akan terjadi bentrok berdarah di lapangan antara warga kami dan penebang," paparnya.

Sandiaga Uno Takjub Berada di Puncak Tower Mangrove Forest Park Kota Langsa

Sementara pasca ditangkapaknya tiga boat bersama pemilik berisi kayu bakau, dikatakan Ismail mereka audah melapor ke Kesatuan Pengamanan Hutan (KPH) III Aceh yang ada di Langsa.

Tapi sampai malam tadi, tidak ada satupun mereka datang ke lokasi Gampong Simpang Lhee. Sehingga warga di sana tidak tau harus berbuat apa.

Ditakutkan warga yang emosi bisa saja mengambil tindakan anarkis membakar boat pelaku pembalakan hutan mangrove tersebut.

"Saya tadi sudah lapor dan telepon Kepala KPH III, Pak Fajri serta sejumlah petugas KPH lainnya setelah mengamankan pelaku dan boat serta kayu bakau yang ditebang di tempat kami ini tadi siang, tapi mereka tidak ada yang datang ke sini," imbuhnya.

Kepala KPH III Wilayah Aceh, Fajri, yang coba dihubungi Serambinews.com, via telepon hingga berulang kali, Kamis (21/4/2022) malam belum menjawab panggilan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved