Internasional
Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan AS Temui Presiden Ukraina: di Kiev
Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan AS menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kiev pada Senin (25/4/2022).
lihat foto
SERAMBINEWS.COM, KIEV - Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan AS menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kiev pada Senin (25/4/2022).
Itu menjadi kunjungan tingkat tertinggi ke ibu kota negara yang dilanda perang oleh delegasi Amerika Serikat sejak dimulainya invasi Rusia pada 24 Februari 2022.
Pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dikonfirmasi oleh penasihat presiden Oleksiy Arestovych dalam sebuah wawancara di TV Ukraina.
Itu terjadi ketika Ukraina menekan Barat untuk senjata yang lebih kuat melawan kampanye Rusia di wilayah Donbas di Ukraina timur.
Dimana pasukan Moskow berusaha mengusir pasukan Ukraina terakhir di pelabuhan Mariupol yang babak belur.
“Ya, mereka sedang bertemu dengan presiden dan mari berharap sesuatu akan diputuskan untuk bantuan lebih lanjut,” kata Arestovych dalam sebuah wawancara di TV Ukraina.
Baca juga: Menteri Luar Negeri Ukraina Minta Bantuan Bulgaria, Kirim Persenjataan ke Negaranya
Sebelum sesi, Zelenskyy mengatakan sedang mencari Amerika Serikat untuk menghasilkan hasil, baik dalam senjata dan jaminan keamanan.
"Anda tidak dapat datang kepada kami dengan tangan kosong hari ini," ujarnya.
"Kami mengharapkan tidak hanya hadiah atau semacam kue, kami mengharapkan hal-hal khusus dan senjata khusus,'' katanya.
Kunjungan itu akan menjadi yang pertama oleh pejabat senior AS sejak Rusia menginvasi 60 hari lalu.
Blinken melangkah sebentar ke tanah Ukraina pada Maret 2022 untuk bertemu dengan menteri luar negeri negara itu selama kunjungan ke Polandia.
Pertemuan tatap muka terakhir Zelenskyy dengan seorang pejabat tinggi AS adalah 19 Februari di Munich dengan Wakil Presiden Kamala Harris.
Baca juga: Dubes Uni Eropa Minta Indonesia Tekan Rusia supaya Hentikan Perang di Ukraina
Sementara Barat telah menyalurkan peralatan militer ke Ukraina.
Presiden Ukraina telah berulang kali menekankan membutuhkan lebih banyak senjata berat, termasuk sistem pertahanan udara jarak jauh, serta pesawat tempur.(*)
