Lebaran Idul Fitri 2022

Kisah Korban Kebakaran Pasar Gembrong yang Merayakan Lebaran di Kolong Tol

Momen Lebaran kali ini terasa jauh berbeda bagi Jamaludin, warga Pasar Gembrong, RW 01, Kelurahan Cipinang Besar Utara...

Editor: Eddy Fitriadi
Tribunnews/Naufal Lanten
Korban kebakaran, Jamaludin, warga Pasar Gembrong, RW 01, Kelurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, saat ditemui di kolong Tol Becakayu, Senin (2/5/2022). Kisah Korban Kebakaran Pasar Gembrong yang Merayakan Lebaran di Kolong Tol. 

SERAMBINEWS.COM - Momen Lebaran kali ini terasa jauh berbeda bagi Jamaludin, warga Pasar Gembrong, RW 01, Kelurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

Jamaludin merupakan satu dari sekian banyak korban kebakaran di sentra pasar mainan anak. Rumahnya hangus dilahap si jago merah, sepekan sebelum Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

“Momen yang seharusnya mendapatkan kebahagiaan atau saling berpelukan dengan senang hati dengan gembira. Dengan keadaan seperti ini justru berpelukan kita sesama kerabat kita menyedihkan,” ucapnya.

Kini, Jamaludin bersama ketiga anaknya tinggal di kolong Tol Becakayu.

Pria berusia 45 tahun ini menceritakan kisah pilu kala merayakan Lebaran setelah tertimpa musibah kebakaran.

“Sangat pilu sekali, enggak kaya Lebaran tahun kemarin-kemarin, bergembira suka cita menyambut kedatangan bulan suci, menyambut kedatangan Idul Fitri dengan hati yang berbunga-bunga,” kata Jamaludin saat ditemui Tribunnews.com di lokasi pengungsiannya, Senin (2/5/2022).

“Sekarang dengan kesedihan yang teramat sangat,” ujarnya menambahkan.

Pria paruh baya ini mengungkapkan momentum Lebaran 2022 ini jelas berbeda dengan sebelumnya.

Pasalnya, sebanyak 400 lebih rumah di kawasan itu terbakar, termasuk milik Jamaludin. Itu membuatnya kehilangan barang berharga.

“Batin kita menangis, harapannya ya seperti itu, gimana tindak lanjut pemrov untuk sedikit rakyat kecil seperti saya,” ucap pria yang mengenakan kemeja bercorak coklat itu.

Sehari-hari, Jamaludin ialah pedagang keliling yang biasa menjajakan dagangannya ke sekolah-sekolah dasar di sekitaran rumahnya.

Dia biasa menjual berbagai mainan seperti tembak-tembakan hingga boneka mainan anak.

Dengan penghasilan yang tidak seberapa, membuat ayah tiga anak ini tidak tahu harus bagaimana melanjutkan usahanya.

Ia pun meminta pemerintah turut membantu menyelesaikan masalah yang sedang menimpa warga Pasar Gembrong.

“Harapan saya sebagai korban kebakaran, kami mohon kepada segenap elemen atau pemerintah DKI jakarta, kami mohon didirikan selayaknya seperti kemarin kemarin agar kami bisa tinggal seperti dulu,” ujar Jamaludin.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved