Intisari Khutbah Idul Fitri, Renung Kembali Pesan Rasulullah yang Harus Dilakukan pada Hari Raya

“Mari kita berdoa agar Allah menempatkan kita ke dalam golongan orang-orang yang bersih jiwa dan bening hati.

Dan Allah memberikan kemurahan dengan memberi kesempatan kepada kita untuk dapat bertemu lagi dengan bulan suci Ramadhan di tahun mendatang,” pungkas Prof Dr Syahrizal Abbas MA.

Shalat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah yang dilaksanakan Pemerintah Aceh melalui SKPA terkait berlangsung di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, pada Senin (2/5/2022).

Shalat Ied tersebut dihadiri Gubernur Aceh.

Ir H Nova Iriansyah MT, dan istrinya, Dyah Erti Idawati, bersama unsur Forkopimda Aceh serta ribuan jamaah.

Shalat tersebut diimami oleh Tgk Miswar Muhammad.

Sementara itu, guru besar Universitas Islam Negeria (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr Syahrizal Abbas MA, bertindak sebagai khatib.

Adapun khutbah yang disampaikan Prof Syahrizal berjudul ‘Reaktualisasi Nilai Fitrah dalam Kehidupan Manusia.

Baca juga: Shalat Id dan Perayaan Idul Fitri di Kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem Berlangsung Damai dan Meriah

Baca juga: Kisah Shalat Idul Fitri WNI di 5 Negara: Pakai Tiga Bahasa hingga Rindu Malam Takbiran

’ Prof Syahrizal dalam khutbahnya mengajak seluruh jamaah Shalat Ied di masjid kebanggaan masyarakat Aceh, itu untuk selalu bersyukur.

Hal tersebut, menurutnya, sesuai dengan firman Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an, tepatnya pada Surat Ibrahim ayat 7, yang artinya: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat pedih.

” Mantan Kadis Syariat Islam Aceh itu juga mengajak para jamaah untuk kembali merenungkan tiga pesan Rasulullah yang harus dilakukan pada Hari Raya Idul Fitri yaitu anjuran untuk mengulurkan tangan, saling memaafkan.

“Pemaafan yang kita lakukan haruslah semata-mata karena Allah dan rasa ikhlas yang muncul dari hati sanubari yang paling dalam,” ujar Prof Syahrizal.

Selanjutnya, sambung Prof Syahrizal, Rasulullah juga berpesan agar setiap muslim kembali merajut dan mempererat silaturahmi, saling mengunjungi, dan saling berkomunikasi karena silaturahmi akan memperkuat ukhuwah Islamiyah.

“Terakhir, Rasulullah juga berpesan agar pada Hari Raya, setiap kita dianjurkan untuk mengunjungi orang tua serta meminta maaf dan ampunan atas segala salah dan khikaf.

Jika sudah berpulang, maka ziarahilah kuburnya dan panjatkan doa-doa terbaik pada Allah Sang Maha Kuasa.

Insya Allah, amal ibadah kita selama Ramadhan diterima oleh Allah SWT,” jelasnya.

“Mari kita berdoa agar Allah menempatkan kita ke dalam golongan orang-orang yang bersih jiwa dan bening hati.

Dan Allah memberikan kemurahan dengan memberi kesempatan kepada kita untuk dapat bertemu lagi dengan bulan suci Ramadhan di tahun mendatang,” pungkas Prof Dr Syahrizal Abbas MA.

Buka festival takbir

Sementara itu, Gubernur Aceh Ir H Nova Iriansyah MT, pada Minggu (1/5/2022) malam, membuka Festival Takbir Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, di Plaza Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.

Dalam sambutannya, Gubernur mengatakan, kumandang Takbir adalah sebuah pengakuan betapa lemahnya manusia di hadapan Allah.

Karena itu, menurutnya, sangatlah tidak pantas seorang insan sebagai makhluk sosial bersikap sombong, takabur, arogan, congkak, dan sikap-sikap buruk lainnya dalam kehidupan.

“Karena itu, mari kita jadikan Hari Raya Idul Fitri sebagai momentum bagi ummat Muslim setelah bersih dari dosa-dosa.

Kumandang takbir hendaknya tak sekadar diucapkan dengan mulut, tapi juga dengan hati.

Takbir haruslah mampu menjadi pengingat dalam setiap gerak langkah menjalani kehidupan sosial, politik, dan kemasyarakatan,” ujar Gubernur seperti disampaikan Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Karo Adpim) Setda Aceh, Muhammad Iswanto SSTP MM, kepada Serambi, Kamis (5/5/2022).

Nova juga berpesan agar kumandang takbir pada malam Hari Raya Idul Fitri 1443 H haruslah mampu menjadikan warga Aceh khususnya untuk menjadi pribadi yang lebih baik, menjaga kebersamaan dan semangat persatuan, serta turut andil dalam pembangunan demi tercapainya kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

“Patut kita syukuri bersama pada tahun ini Festival Takbir Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah sudah dapat kita gelar secara terbuka tanpa pembatasan seperti tahun-tahun sebelumnya, yang terpaksa dibatasi karena pandemi Covid-19.

Selama dua tahun berturut-turut, suasana Ramadhan dan menyambut Idul Fitri berada di bawah bayang-bayang virus Corona, sehingga beribadah pun diatur dan dibatasi,” ungkapnya.

“Semoga Festival Takbir Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah ini dapat terselenggara dengan sukses dan terus menjadi agenda kita sebagai wujud mengagungkan Allah dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Marilah kita kembali kepada fitrah yang sesungguhnya, memaafkan sesama lahir dan batin.

Mari hilangkan segala perasaan yang dapat merusak hati kita, mari menjalin silaturahmi antarsesama memperkuat persaudaraan, serta mempererat ukhuwwah Islamiyah,” imbau Nova Iriansyah.

Pada kesempatan itu, Gubernur atas nama Pemerintah Aceh juga mengucapkan selama Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah kepada seluruh masyarakat Aceh.

Kegiatan yang berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan itu dihadiri oleh perwakilan Forkopimda Aceh, serta para jamaah asal Banda Aceh dan sekitarnya.

Sejumlah Kepala SKPA juga terlihat hadir, seperti Kadis Syariat Islam Aceh, EMK Alidar, Karo Adpim Setda Aceh, Muhammad Iswanto SSTP MM, dan sejumlah pejabat lainnya. (jal)

Baca juga: Ribuan Umat Muslim Turki Shalat Idulfitri di Masjid Hagia Sophia

Baca juga: Masyarakat Aceh Gelar Shalat Ied Perdana di Masjid Aceh Darussalam Pasar Minggu Jakarta