Internasional
Kepala Badan Antariksa Rusia Klaim, Negara NATO Dapat Dihancurkan Dalam Hitungan Menit
Kepala Badan Antariksa Rusia Roscomos, Dmitry Rogozin mengklaim negaranya dapat dengan cepat menghancurkan negara-negara NATO jika perang nuklir
SERAMBINEWS.COM, MOSKOW - Kepala Badan Antariksa Rusia Roscomos, Dmitry Rogozin mengklaim negaranya dapat dengan cepat menghancurkan negara-negara NATO jika perang nuklir terjadi.
Rogozin, yang telah membuat banyak komentar aneh dan provokatif dalam beberapa bulan terakhir ini membagikan pesan dalam bahasa Rusia di saluran Telegramnya pada Minggu (8/5/2022).
Dia mengklaim kehancuran anggota NATO bisa terjadi dalam 30 menit,
""tetapi kita tidak boleh membiarkannya, karena konsekuensi dari pertukaran serangan nuklir akan mempengaruhi keadaan Bumi kita," tambahnya.
Dilansir Business Insider, Rogozin juga menuduh NATO ikut mengobarkan perang melawan Rusia.
"Negara belum menyatakannya, tetapi tidak akan mengubah apa pun, karena sudah jelas bagi semua orang," jelasnya.
Baca juga: Vladimir Putin Ternyata Siap Perang dengan NATO, Ukraina Disebut Bukan Sasaran Utama
Komentarnya tidak sejalan dengan sikap NATO, yang memposting pernyataan di situs web pada April 2022.
NATO mengatakan organisasi itu mengutuk sekeras mungkin invasi skala penuh Rusia ke Ukraina - yang merupakan negara merdeka, damai dan demokratis dan mitra dekat NATO.
NATO menyatakan Aliansi meminta Presiden RusiaVladimir Putin untuk segera menghentikan perang.
Kemudian, menarik semua pasukannya dari Ukraina tanpa syarat dan terlibat dalam diplomasi sejati.
Pada Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin menempatkan pasukan pencegah nuklir Rusia dalam siaga tinggi di tengah sanksi besar-besaran yang telah diambil AS dan Uni Eropa terhadapnya.
Rogozin sebelumnya mengatakan Roscosmos akan meninggalkan Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Baca juga: NATO Persiapkan Latihan Militer Besar-Besaran, Siap Hadang Invasi Rusia ke Tetangga Ukraina
Dikatakan, keputusan itu telah ditegaskan.
Dia juga mengkritik serangkaian sanksi ekonomi Barat yang dikenakan pada Rusia.
"Saya percaya pemulihan hubungan normal antara mitra di Stasiun Luar Angkasa Internasional dan proyek-proyek bersama lainnya hanya mungkin dengan pencabutan sanksi ilegal yang lengkap dan tanpa syarat," tweetnya.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022, ASbersama dengan Uni Eropa dan Inggris telah meningkatkan sanksi terhadap Moskow, Putin, dan para oligarki Rusia.
Rogozin menambahkan perang, yang disebut Putin sebagai operasi militer khusus, telah jauh melampaui makna dan geografi aslinya.
Dia menyebut perang itu demi kebenaran dan hak Rusia untuk hidup sebagai negara tunggal dan merdeka.
Baca juga: Mantan Pilot AS Tegaskan NATO Bisa Hancurkan Pasukan Rusia di Ukraina dengan Jet Tempur F-35
Namun, para analis telah membantah banyak upaya Putin untuk membenarkan perang, termasuk klaim untuk mendenazifikasi Ukraina.
Mereka bilang bahasa Putin menyinggung dan secara faktual salah.
Salah satu ahli, Laura Jockusch, mengatakan: Tidak ada genosida, bahkan tidak ada pembersihan etnis yang dilakukan oleh Ukraina terhadap etnis Rusia dan penutur bahasa Rusia di Ukraina.
"Ini adalah fiksi yang digunakan oleh Putin untuk membenarkan perang agresinya di Ukraina," jelasnya.
Jockush menambahkan menggunakan kata denazifikasi juga merupakan pengingat pada istilah 'Nazi yang telah menjadi istilah umum untuk kejahatan mutlak dan benar-benar terputus dari makna dan konteks historis aslinya.(*)