Bincang Sejarah

Win Wan Nur: Takengon Pernah jadi Tempat Pembuktian Teori Relativitas Umum Einstein Pada 1929

Sejumlah ilmuan secara khusus datang ke Gayo difasilitasi Pemerintah Hindia Belanda untuk membuktikan Teori Relativitas Einstein.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Win Wan Nur 

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA – Takengon, Aceh Tengah ternyata pernah menjadi tempat pembuktian Teori Relativitas Einstein yang terkenal.

Peristiwa ini terjadi pada 9 Mei 1929. Saat itu sedang berlangsung gerhana matahari. Sejumlah ilmuan secara khusus datang ke Gayo difasilitasi Pemerintah Hindia Belanda. Para ilmuan itu terdiri dari dua tim, yaitu tim Amerika dipimpin oleh Prof John A Miller dan tim Jerman dipimpin Erwin-Finlay Freundlich dari Kampung Belang Kolak, Takengon.

Cerita tentang kedatangan para ilmuan tersebut disampaikan intelektual Gayo, Win Wan Nur dalam “Bincang Sejarah” diselenggarakan Pusat Kajian Kebudayaan Gayo, Senin (9/5/2022).

“Memang benar kedatangan para ilmuan dan aktivitasnya itu tidak banyak diketahui, termasuk di Indonesia sendiri. Tetapi  hasil kerja mereka muncul di publikasi-publikasi ilmiah termasuk di NASA, (Lembaga Antariksa Amerika Serikat), dan menyebutkan pembuktian dilakukan di Takengon (ditulis juga Takengen),” kata Win Wan Nur.

“Bincang Sejarah” itu dipandu Ketua Pusat Kajian Kebudayaan Gayo, Yusradi Usman al-Gayoni. Ia mengatakan  acara ini, antara lain dimaksudkan untuk memperingati 93 tahun Takengon sebagai tempat pembuktian Teori Relativitas Umum Einstein.

Win Wan Nur menyampaikan, berbeda dengan teori fisika klasik Newton tentang Teori Gravitasi yang menyatakan bahwa gaya gravitasi itu adalah gaya alami yang bersifat lurus. Tapi Einstein menyatakan sebaliknya, dan mengatakan gravitasi itu tidak ada. “Yang ada hanyalah gejala pelengkungan ruang dan waktu oleh kehadiran benda-benda masif. Cahaya bergerak melalui ruang-waktu dalam garis lurus, tetapi jika ruang-waktu dilengkungkan oleh benda langit, maka cahaya akan tampak berada di tempat yang berbeda,” kata Win Wan Nur mengutip pernyataan Einstein.

“Ruang-waktu menjadi melengkung dengan adanya materi, dan cahaya mengikuti garis lurus di permukaan ruang-waktu karena tidak memiliki massa,” kata Einstein.

Einstein bahkan menghitung pelengkungan itu, sebesar 1,78 detik geometri (satu lingkaran penuh adalah 360 derajat, 1 derajat = 60 menit dan 1 menit = 60 detik)

“Inilah yang membuat sinyal GPS yang dipancarkan dari satelit bisa dengan akurat menunjukkan lokasi yang kita tuju. Gelombang elektromagnetik yang membawa sinyal GPS sifatnya sama seperti cahaya, tak memiliki massa dan berbelok ketika melewati massa yang massif. Bayangkan kalau kita masih menggunakan hukum fisika klasik Newton, dengan pembelokan 1,78 detik itu setelah sekian ribu kilometer,” lanjut  Win Wan Nur.

Ia berkali-kali mengatakan bahwa teknologi GPS yang dipakai sekarang ini sehingga memungkinkan seseorang melakukan “share loc” merupakan buah dari Teori Relativitas Umum Einstein tadi.

Pembuktian teori Einstein ini dilakukan pada saat gerhana matahari total. “Pada 9 Mei 1929 itu adalah gerhana matahari, salah satu daerah yang bisa dilihat langsung adalah dari Takengon,” katanya.

Disebutkan, teori Einstein  dulunya menimbulkan perdebatan hebat di kalangan ilmuwan , karena teori ini belum bisa dibuktikan, sementara hukum Newton sudah eksis lebih dari 21 tahun.

Teori Einstein bisa dibuktikan saat gerhana matahari, di situ akan bisa dilihat, benarkah melengkung saat melewati benda masif. Cahaya digunakan sebagai parameter karena cahaya tidak memiliki massa, sedangkan benda yang memiliki massa, semakin cepat gerakannya bobotnya akan semakin berat dan sampai kecepatan tertentu bobot itu takkan lagi mampu ditanggung dan hancur.

Dengan pengetahuan ini, sejak tahun itu mulailah para ilmuwan berburu gerhana, mulai dari Peru ke Mozambik yang lokasinya tepat di seberang Amerika Selatan. Ke Samudra Atlantik, dan Afrika bagian selatan. Tapi semuanya tak mendapatkan foto yang memuaskan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved