Sri Lanka

Aksi Protes Pemerintah Tak Terbendung, Perdana Menteri Sri Lanka Akhirnya Mengundurkan Diri

Keputusan itu diambilnya setelah protes anti-pemerintah meningkat tajam tak terbendung. Untuk diketahui, Mahinda telah mendominasi politik Sri Lanka..

Editor: Eddy Fitriadi
AP PHOTO/ERANGA JAYAWARDENA
ILUSTRASI Aksi anti-pemerintah di Kolombo, Sri Lanka, Selasa, 19 April 2022. Aksi Protes Pemerintah Tak Terbendung, Perdana Menteri Sri Lanka Akhirnya Mengundurkan Diri. 

SERAMBINEWS.COM - Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai perdana menteri, Senin (9/5/2022).

Keputusan itu diambilnya setelah protes anti-pemerintah meningkat tajam tak terbendung. 

Untuk diketahui, Mahinda telah mendominasi politik Sri Lanka selama hampir 20 tahun dan pemerintahannya berhasil menghancurkan Macan Tamil untuk mengakhiri perang saudara yang panjang.

Dikutip dari Reuters, dalam sebuah pernyataan, kantor pemerintahannya mengatakan Mahinda berhenti untuk membantu membentuk pemerintah persatuan sementara, setelah berlangsungnya aksi protes anti pemerintah selama berminggu-minggu. 

Terkadang, aksi unjuk rasa tersebut disertai kekerasan di seluruh negeri. Aksi protes terjadi atas kekurangan bahan bakar dan impor penting lainnya serta kenaikan harga barang.

Seorang pemimpin karismatik yang sering memerintah dalam kemitraan dengan saudaranya, Presiden Gotabaya Rajapaksa, Mahinda yang berusia 76 tahun adalah anggota dan populer di negara mayoritas Buddha Sinhala.

Tetapi pemerintahnya, seperti halnya Macan Tamil, dituduh melakukan kejahatan perang selama konflik 26 tahun. Para pengkritiknya juga menuduhnya melakukan nepotisme dan gagal mencegah penculikan, penyiksaan, dan pembunuhan para kritikus pemerintah. Namun dia dengan keras menyangkal semua tuduhan.

Lahir dari keluarga kaya yang aktif dalam politik lokal di distrik selatan Hambantota, Mahinda dilatih sebagai pengacara sebelum menjadi legislator termuda Sri Lanka ketika ia masuk parlemen pada 1970.

Dia pertama kali menjadi perdana menteri pada tahun 2004 dan kemudian memenangkan masa jabatan pertamanya sebagai presiden setahun kemudian ketika Sri Lanka berada di tengah-tengah gencatan senjata yang rapuh dengan Macan Pembebasan Tamil Eelam, salah satu kelompok gerilya paling kejam di dunia yang berjuang untuk negara merdeka di utara.

Pembicaraan damai tidak menghasilkan apa-apa dan pada tahun 2006, Mahinda beralih ke Gotabaya, seorang pensiunan perwira infanteri yang dia jadikan menteri pertahanan, untuk menyusun rencana untuk mengalahkan Macan Tamil sekali dan untuk selamanya.

Macan Tamil akhirnya mengakui kekalahan pada tahun 2009 menyusul serangan pemerintah yang ganas di mana PBB memperkirakan sebanyak 40.000 warga sipil Tamil tewas dalam beberapa bulan terakhir perang saja.

Pemerintah mengatakan pemberontak menjadikan ribuan warga sipil sebagai tameng manusia, memperburuk jumlah korban tewas.

Perserikatan Bangsa-Bangsa percaya hingga 100.000 orang tewas selama durasi konflik.(*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Menyerah, Perdana Menteri Sri Lanka Mengundurkan Diri"

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved