Berita Banda Aceh
Puluhan Nyawa Melayang di Jalan Raya, ini Imbauan Dirlantas Bagi Pengendara dan Penguna Jalan
Dari angka korban luka ringan meningkat dalam tahun 2022 ini, sebanyak 111 orang, dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 73 orang.
Penulis: Misran Asri | Editor: Ibrahim Aji
Dari angka korban luka ringan meningkat dalam tahun 2022 ini, sebanyak 111 orang, dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 73 orang.
Laporan Misran Asri | Banda Aceh
SERAMB8NEWS.COM, BANDA ACEH - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Aceh mencatat ada 31 orang meninggal dunia di Jalan Raya selama pelaksanaan Operasi Ketupat Seulawah 2022 yang dimulai 28 April sampai 8 Mei 2022.
Jumlah kasus kecelakaan yang merenggut nyawa di jalan raya selama Operasi Ketupat Seulawah 2022 itu, juga menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya terjadi 9 orang meninggal dunia di jalan raya.
Demikian disampaikan Dirlantas Polda Aceh, Kombes Pol Dicky Sondani SIK MH yang dikonfirmasi Serambinews.com, Selasa (10/5/2022) siang.
Tapi untuk korban laka lantas yang mengalami luka berat selama Operasi Ketupat Seulawah 2022, menurut Perwira Menengah Polda Aceh ini, yaitu 7 orang, dibandingkan tahun 2021 lalu sebanyak 12 orang.
Namun, dari angka korban luka ringan meningkat dalam tahun 2022 ini, sebanyak 111 orang, dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 73 orang.
"73 Kasus kecelakaan lalu lintas selama pelaksanaan Operasi Ketupat Seulawah 2022 pengamanan mudik dan libur pasca Idul Fitri 1443 H ini, terjadi di 16 dari 23 kabupaten/kota di Aceh," terang mantan Kabid Humas Polda Sulsel ini.
Baca juga: Mesir Keluarkan Peringatkan Keras, Ikan Buntal Sangat Beracun
Baca juga: Kolombo Kembali Tenang, Seusai Kerusuhan Menewaskan Tujuh Orang dan Ratusan Lainnya Terluka
Meningkatkan angka kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan tingginya angka meninggal dunia dan angka korban luka ringan tersebut tidak lepas dari faktor human error, kesalahan yang dilakukab oleh manusia itu sendiri.
Karena itu Dirlantas Polda Aceh ini mengimbau seluruh pengguna jalan memprioritaskan keselamatan dalam berkendaraan menjadi hal yang utama.
"Jangan memacu kecepatan tinggi karena ingin cepat sampai di rumah dan tempat tujuan. Sementara faktor keselamatan pengguna jalan lainnya dan dirinya sendiri diabaikan," kata Kombes Dicky.
Kemudian imbauannya, pastikan situasi aman pada saat akan berbelok atau mendahului kendaraan lain yang ada di depan, supaya tidak terjadi tabrakan dari arah depan atau belakang.
"Apabila mengantuk jangan memaksa diri membawa kendaraan, lebih baik istirahatlah sejenak.”
“Karena, keselamatan di perjalanan untuk mencapai tujuan itu lebih penting, dibandingkan harus memaksa diri berkendara," pungkas, Kombes Pol Dicky Sondani.(*)
Baca juga: Pertempuran Sengit Pecah di Ukraina Timur, Pejuang Pabrik Baja Mariupol Terus Bertahan
Baca juga: Terdakwa Kasus Sabu 6 Kg Divonis 10 Tahun Penjara & Denda Rp 1,5 Miliar, Begini Perjalanan Kasusnya