Magang di Luar Negeri
Indonesia Jajaki Kerja Sama dengan AS Terkait Pemagangan, Ada 11 Juta Lowongan Kerja Diperebutkan
Kementerian Ketenagakerjaan RI menggelar pertemuan bilateral dengan delegasi Amerika Serikat, Selasa (10/5/2022) di Yogyakarta...
SERAMBINEWS.COM - Kementerian Ketenagakerjaan RI menggelar pertemuan bilateral dengan delegasi Amerika Serikat, Selasa (10/5/2022) di Yogyakarta.
Pertemuan dalah rangkaian acara G20 itu membahas kerja sama terkait pemagangan.
Staf Khusus Menaker, Hindun Anisah mengungkapkan, Amerika Serikat saat ini tengah membuka 11 juta lowongan kerja.
Amerika Serikat juga sedang mengembangkan program pemagangan guna memberikan pengalaman kerja bagi tenaga kerja muda.
"Pada pertemuan tadi, kita jajaki apakah ada peluang untuk menerima pemagangan dari Indonesia. Pemagangan ini kan bagus. Karena selain belajar ke Amerika Serikat yang notabene secara keterampilan para pekerja di sana lebih bagus," kata Hindun.
Menurutnya, budaya kerja di Amerika Serikat mirip dengan budaya kerja di Jepang, yakni gigih. Berdasarkan pengalaman program pemagangan di Jepang, peserta pemagangan dari Indonesia selain mengambil manfaat belajar hard skill-nya, juga mengambil manfaat budaya kerjanya.
"Begitu anak-anak sampai di Indonesia seusia dari Jepang, yang sangat dominan utu mendapatkan manfaat dari budaya kerjanya yang gigih untuk bekerja dan berwirausaha. Jadi kita harapkan juga kerja sama dengan Amerika Serikat ini bukan hanya skill teknisnya saja, tetapi juga soft skill-nya," ucapnya.
Ia berharap, jika kerja sama terkait pemagangan ini terwujud, nantinya peserta magang berkesempatan untuk mengisi 11 juta lowongan kerja yang ada di Amerika Serikat.
"Mudah-mudahan setelah magang di sana dan kualifikasi yang dipersyarakatkan bekerja di sana terpenuhi, mudah-mudahan pekerja kita bisa mengisi 11 juta lowongan kerja yang ada di sana," ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pada pertemuan tersebut juga membahas skill development untuk mediator.
Menurutnya, di masa pandemi banyak terjadi perselisihan hubungan industrial. Mediator Indonesia disebutnya memiliki kemampuan regulasi, hanya saja masih lemah dalam hal teknis mediasi, seperti komunikasi dan negosiasi.
"Nah ini kita kalau bisa kerja sama untuk mengembangkan capacity building untuk teknik negosiasi dan komunikasi," jelasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id "Indonesia Jajaki Kerja Sama dengan Amerika Serikat terkait Pemagangan"