Tips Jualan Online Laris

Tips Jualan Online Laris dan Cepat Laku, Bukan Hanya Posting Produk di Status WhatsApp

Serambinews.com merangkum sejumlah tips jualan online laris dan cepat laku yang bisa dipraktikkan seperti berikut ini:

Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
Pixabay
Ilustrasi Jualan Online - Tips Jualan Online Laris dan Cepat Laku, Bukan Hanya Posting Produk di Status WhatsApp 

SERAMBINEWS.COM - Jualan online merupakan pekerjaan sampingan bagi sebagian orang, namun menjadi pekerjaan utama bagi sebagian lainnya dengan penghasilan yang menjanjikan setiap bulan.

Hanya saja, dalam berjualan online perlu strategi-strategi khusus, supaya barang yang dipasarkan atau di-publish bisa laris dan cepat laku.

Jualan online bukan hanya posting produk di status WhatsApp yang sudah mirip jahitan sangking banyaknya.

Tindakan seperti ini malah dianggap spam bagi teman-teman yang lain dan pada akhirnya tidak ada yang melirik produk Anda.

Ingin kenalkan produk, malah dijauhi calon customer gara-gara salah strategi, kasian bukan.

Untuk menghindari kondisi tersebut, Serambinews.com merangkum sejumlah tips jualan online laris dan cepat laku yang bisa dipraktikkan seperti berikut ini:

Tips Jualan Online Laris dan Cepat Laku

1. Rencana Bisnis Dibuat Rapi

Mulailah dengan menentukan nama brand atau merek produk yang akan Anda jual, minimal nama brand ini digunakan sebagai username akun Instagram dan nama toko di marketplace, serta logo sederhana untuk WhatsApp customer service.

Nama brand juga menjadi pengingat sekaligus yang membedakan produk kita dengan orang lain.

Semakin melekat nama brand di hati pelanggan, baik itu karena pelayanan dan kualitas produknya, maka semakin mudah pula berjualan online laris seperti harapan Anda.

Selanjutnya pilih produk yang ditawarkan, bisa itu makanan, kecantikan, pakaian, aksesoris dan sebagainya.

Pilih produk yang punya nilai tambah (value), unik dan bermanfaat serta berdampak terhadap perubahan yang lebih besar bagi konsumen yang membeli nantinya.

Baca juga: Satu Remaja Meninggal Tenggelam di Danau Lut Tawar, Upaya Teman-temannya Membantu Gagal

Tak lupa pula kuasai manfaat produk yang akan dijual, supaya lebih mudah dalam mempromosikan dan menjualnya.

Selanjutnya tentukan harga produk yang akan dijual dan pelajari teknik penulisan harganya.

Bisa dimulai dengan riset harga produk yang sama di kompetitor, kemudian pakai sistem coret saat penabalan harga dan beberapa teknik persuasif lainnya dalam menentukan harga

Termasuk diskon dan promo hari-hari khusus yang diperingati, bisa dimanfaatkan untuk menarik perhatian pelanggan.

Selanjutnya, pemasaran atau marketing, yakni proses mengenalkan/mempromosikan produk agar diketahui oleh banyak orang, sehingga terjadinya penjualan.

Ilmu dan strategi marketing ada banyak sekali, bisa dipelajari di berbagai platform internet.

Seiring hal tersebut, pengalaman juga berpengaruh terhadap kemampuan Anda menjualkan produk kepada orang lain.

Kemudian susun mengenai rancangan keuangannya seperti budgeting modal di awal, perhitungan biaya operasional hingga target income atau pendapatan.

Pendapatan usahakan diputar kembali untuk mengembangkan bisnis Anda ke depan.

Selanjutnya, riset pasar betul-betul menggunakan data, bukan tebak-tebak.

Mulai dari tren hingga barang apa yang selalu dibutuhkan pasar dengan segmen yang berbeda-beda, tergantung pilihan Anda.

Ada banyak segmen yang bisa dipilih untuk memasarkan produk jualan, bisa berdasarkan usia, jenis kelamin, tempat, gaya hidup, kelas ekonomi hingga kisaran besaran penghasilan target calon customer Anda.

Contoh, target konsumen Anda milenial dengan pendapatan kisaran Rp 5 juta dan berjenis kelamin perempuan. Maka buat konten dan strategi marketing yang sesuai dengan mereka.

Intinya, sebelum memulai jualan online, rencana bisnis harus dirancang serapi mungkin.

Hal ini untuk meminimalisir kerugian yang bisa saja terjadi ke depan, sekaligus memaksimalkan pendapatan Anda dari berjualan online.

2. Sistem Penjualan dan Supplier

Sistem jualan yang bisa digunakan saat ini ada beragam, bisa dengan menjual produk sendiri seperti UMKM atau dengan menjadi reseller atau dropship.

Reseller biasanya membeli produk orang lain terlebih dahulu, lalu menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi.

Sementara dropship yakni menjual barang orang lain tanpa membeli atau menyetoknya terlebih dahulu.

Bagi pemula yang ingin berjualan online namun belum memiliki produk, disarankan memang ada baiknya pakai sistem dropship.

Baca juga: Hasil SEA Games - Hancurkan Myanmar, Timnas Indonesia Lolos Semifinal, Lawan Malaysia atau Thailand

Alasannya karena dalam sistem dropship, tugas Anda hanya promosi, tentukan harga dan jualan saja, hal-hal lain seperti yang mencetak hingga mengirim produk sudah ada yang urus yakni supplier.

Setelah memilih sistem jualan, selanjutnya tentukan siapa yang akan menjadi supplier atau penyedia produk yang akan Anda jual.

Bagi UMKM atau pemilik produk sendiri, supplier Anda merupakan mereka yang menjadi penyedia bahan baku.

Sementara bagi reseller atau dropshipper, supplier Anda merupakan mereka pemilik pabrik pencetak produk yang akan dijual ke konsumen.

Pertimbangan supplier mana yang akan dipilih yakni, mulai dari harga bahan baku yang lebih murah, barang pabrik yang lebih terjangkau hingga sirkulasi dan operasionalnya yang memudahkan antara penjual dan pembeli.

Selain itu, metode pembayaran yang fleksibel menggunakan semua alat pembayaran termasuk dompet digital, serta support terhadap berbagai keluhan dari kita sebagai dropshipper atas komplain konsumen, sangat penting dan menjadi pertimbangan dalam memilih supplier.

3. Platform Jualan dan Katalog

Berjualan bisa di marketplace seperti Shopee, Lazada, Tokopedia atau di media sosial seperti Instagram dan Facebook, serta memiliki website jualan sendiri.

Media sosial lain juga seperti TikTok, mulai ramai menjadi tempat berjualan online.

Makanya seperti yang disampaikan di awal, posting produk bukan hanya di status WhatsApp, masih banyak platform lain yang bisa dimanfaatkan.

Setelah menentukan di mana saja platform dalam berjualan, kemudian buatkan katalog yang menarik mengenai produk-produk Anda.

Cari inspirasi di Internet misalnya di Pinterest, lalu mulai belajar mengedit foto di aplikasi Canva, Lightroom, PixelLab dan sebagainya, bahkan mengedit video untuk promosi produk yang tutorialnya dapat dilihat di YouTube, semuanya tersedia di sana.

Baca juga: 2 Mobil Terbakar Saat Pemilik Shalat Subuh di Masjid Raya, Api dari Toyota Rush Ke Daihatsu Terios

Belajar juga bagaimana cara membuat copywriter supaya deskripsi detail dan caption jualan Anda bisa menyentuh emosional, komunikatif, relate dan menarik bagi calon pembeli.

Setelah itu, lakukan optimasi mulai dari judul produk di online, pencahayaan dan angle foto, hingga tag dan kategori di semua platform, terutama di marketplace dan Instagram saat membuat konten marketing.

Mengoptimasi juga butuh belajar, namun semua proses itu memang harus Anda lewati. Ada banyak tutorial di internet mengenai cara mengoptimasi produk jualan online, baik di marketplace maupun  di media sosial.

Mulai dari tutorial gratis hingga kelas virtual berbayar, semua tersedia di sana. Tinggal kemauan Anda untuk berjualan online dan keinginan untuk bertumbuh serta berkembang yang perlu dikuatkan lagi.

Jangan lupa untuk tetap sabar menjawab tiap-tiap pertanyaan calon pembeli, baik itu melalui marketplace, media sosial hingga WhatsApp.

Walau pada akhirnya mereka tak jadi membeli karena berbagai alasan, pasti tetap ada pelajaran yang didapat dari sana untuk mengembangkan bisnis online Anda ke depan.

Anda akan sukses berjualan online selama tidak memilih menyerah.

4. Promosi

Era sekarang, manfaatkan Instagram Ads dan Facebook Ads untuk promosi sudah sangat mudah, bahkan bisa dimulai dengan nominal Rp 100 ribuan saja.

Pelajari bagaimana cara menentukan target yang tepat dalam memasarkan produk melalui Instagram Ads dan Facebook Ads.

Sesekali buat giveaway dan endorse ke konten kreator atau influencer yang satu niche dengan produk jualan Anda.

Promosi tanpa uang bisa juga dilakukan dengan membuat konten marketing yang menarik dan menggugah tanpa terlihat berjualan.

Instagram Netflix mungkin bisa jadi salah satu inspirasinya bagaimana membuat konten pemasaran tanpa terlihat jualan.

Kemudian manfaatkan hari besar atau momen-momen tertentu yang diperingati.

Baca juga: Wali Kota Sabang Serahkan Sertifikat Km Nol Kepada Ketua DPW Partai Nasdem Aceh

Beri promo atau diskon seperti beli 1 gratis 1 gratis, diskon 30 persen dan sebagainya, usahakan hitung terlebih dahulu agar tidak rugi.

Targetkan diskon supaya lebih banyak orang yang membeli dan bisa untung, bukan malah sebaliknya.

Gunakan semua strategi marketing yang bisa Anda lakukan, sampai email marketing agar terjadinya repeat order atau cross selling, hingga marketing mulut ke mulut (word of mouth). 

Semua dapat dipelajari tekniknya asal mau belajar dan terus bertumbuh.

5. Pencatatan Keuangan

Jangan pernah makan uang modal, justru keuntungan bersih dari jualan Anda mesti diinvestasikan kembali ke bisnis tersebut.

Bisa dengan peningkatan modal iklan atau mulai mencari karyawan untuk membantu menjalankan jualan online milik Anda.

Catat uang masuk dan uang keluar dengan rapi, usahakan seminim mungkin kebocoran uang dari jualan online Anda untuk konsumsi atau pemenuhan gaya hidup.

Baca juga: Ayah Minta Anaknya Pulang Kampung, Saat Tiba Sudah Jadi Jenazah, Keluarga Histeris, Istri Pingsan

Pencatatan keuangan yang rapi atau arus kas juga berguna sebagai bahan evaluasi terkait apa yang harus diperbaiki ke depan dari bisnis online Anda.

Sisanya jangan pernah habis kuota sabar dan terus belajar, karena jualan online bukan pekerjaan yang mudah, namun semuanya bisa terwujud sesuai mimpi Anda bila dilakukan dengan komitmen, konsistensi dan kesungguhan.

Demikian tips jualan online laris dan cepat laku. Bukan hanya posting produk di status WhatsApp, semua platform dan strategi marketing harus dipelajari serta dimanfaatkan, supaya bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal ke depan. Semoga bermanfaat! (Serambinews.com/Sara Masroni)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved