Otomotif
Daihatsu Heran, Penjualan Mobil Turun Jelang Lebaran Idul Fitri 1443 H
Pabrikan Jepang, Daihatsu menuding munculnya anomali sebagai penyebab turunnya penjualan mobil jelang lebaran Idul Fitri 1443 H.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Pabrikan Jepang, Daihatsu menuding munculnya anomali sebagai penyebab turunnya penjualan mobil jelang lebaran Idul Fitri 1443 H.
Kondisi tersebut dianggap menjadi suatu anomali, lantaran tak seperti biasanya.
Berdasarkan pengalaman sebelum-sebelumnya, Daihatsu memprediksi bila jelang Lebaran pasar otomotif akan tambah bergairah.
Bahkan diperkirakan bisa terdongkrak hingga 10 persen. Namun kenyataannya justru berbeda.
Untuk retail secara nasional mengalami penurunan sekitar 9 persen, sementara wholesales lebih terperosok lagi, yakni 16 persen.
"Waktu itu mungkin akan naik sekitar 10 persen karena mudik sudah boleh, banyak juga yang akan ganti mobil untuk mudik ke kampung halaman," ucap Customer Relation Division Head Astra International Daihatsu Sales Operation Hendrayadi Lastiyoso, saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (19/5/2022).
Baca juga: Daihatsu Sasar Pedagang, Rp 10 Jutaan, Mobil Pikap Dapat Dibawa Pulang
"Tapi ini jadi anomali karena tidak seperti itu," ujarnya.
Hendrayadi mengatakan, kondisi penurunan pasar otomotif kemungkinan didasari beberapa faktor.
Paling utama imbas berakhirnya pemberian relaksasi diskon PPnBM yang oleh pemerintah.
Walau diskon pajak masih berlaku untuk segmen mobil murah ramah lingkungan alias LCGC, tapi hal tersebut dianggap tak memberikan efek besar bagi kenaikan penjualan menjelang Lebaran.
"Menurut kami, dengan berakhirnya PPnBM untuk non-LCGC memberikan dampak yang sangat signifikan.
Meskipun ada demand yang tinggi, tapi tanpa ada PPnBM maka pasarnya lumayan mengalami penurunan sekitar 9 persen," katanya.
Baca juga: Mobil LGCG Sigra Laris Manis, Kuasai Penjualan Daihatsu
Faktor kedua, kemungkinan disebabkan adanya libur panjang Lebaran pada April 2022 lalu. Hendrayadi mengatakan, untuk libur satu hari saja sudah memberikan dampak yang cukup lumayan.
Bila melihat dari data Gabungan Industrik Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), untuk wholesales memang mengalami penurunan hampir 16 persen dibandingkan Maret.
Demikian juga untuk retail yang turun dari 89.965 unit pada bulan ketiga menjadi 81.615 pada April.