Berita Subulussalam
Kelapa Sawit Penopang Ekonomi di Subulussalam Saat Pandemi, Apkasindo Harap Harga TBS Segera Pulih
PANDEMI Coronavirus Disease 2019 sempat berimbas pada sektor ekonomi masyarakat termasuk di Kota Subulussalam
Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
PANDEMI Coronavirus Disease 2019 sempat berimbas pada sektor ekonomi masyarakat termasuk di Kota Subulussalam.
Pasalnya, sejak virus asal Wuhan, China ini merebak di Indonesia Maret 2021 lalu membuat masyarakat tak terkecuali di Subulussalam harus menelan pil pahit akibat penurunan pendapatan.
Hal itu sebagaimana disampaikan Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kota Subulussalam, Netap Ginting kepada Serambinews.com Minggu (22/5/2022).
Netap mengatakan jika tanaman kelapa sawit jadi penyangga ketahanan dan ekonomi masyarakat di sana.
Dia menjelaskan dampak resesi sangat dirasakan oleh sebagian besar warga kelas menengah ke bawah.
Hal ini dikarenakan mereka sangat bergantung pada upah maupun pendapatan harian dan tidak memiliki simpanan yang memadai.
Beruntung, di Kota Subulussalam usaha tanaman kelapa sawit masih menjanjikan karena harga Tandan Buah Segar (TBS) yang stabil di tengah pandemic covid-19.
Pasalnya, Kota Subulussalam mayoritas masyarakatnya menggeluti usaha perkebunan kelapa sawit.
Karenanya, saat terjadi penurunan harga TBS kelapa sawit secara tajam dua bulan lalu membuat sendi ekonomi masyarakat di Subulussalam luluh lantak.
Baca juga: Harga TBS Kelapa Sawit di Subulussalam Mulai Naik, Jelang Pencabutan Aturan Larangan Ekspor CPO
Harga paling merosot terjadi pada bulan ini karena hampir setiap hari mengalami penurunan.
Anjloknya harga TBS di Subulussalam sangat memukul para petani di sana mengingat berbagai kebutuhan meningkat terutama biaya perawatan.
Pasalnya, di saat harga TBS naik berbagai perlengkapan perawatan seperti pupuk dan pestisida ikut meroket.
"Sementara ketima harga TBS anjlok, harga pupuk dan pestisida tetap mahal," kata Umar petani kelapa sawit
Kini, derita petani bertambah karena suasana anak masuk sekolah dan kuliah yang membutuhkan biaya untuk anak-anak mereka.
Kondisi tersebut juga amat merugikan para petani setempat.