Berita Langsa

1.395 Sapi di Langsa Terpapar PMK, 54 di Antaranya Juga Terkena LSD, Begini Gejalanya, Vaksin Habis

Angka ini sesuai update data Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Langsa hingga Rabu (25/5/2022). 

Penulis: Zubir | Editor: Mursal Ismail
Serambi Indonesia
Petugas dari Balai Veteriner Medan saat mengambil sampel dari sapi milik warga di Gampong Meurandeh Teungoh, Kecamatan Langsa Lama, baru-baru ini 

Angka ini sesuai update data Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Langsa hingga Rabu (25/5/2022). 

Laporan Zubir | Langsa

SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Sebanyak 1.395 sapi di Kota Langsa positif terpapar wabah Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK.

Angka ini sesuai update data Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Langsa hingga Rabu (25/5/2022). 

Dari jumlah 1.395 ekor sapi positif PMK tersebut, 583 sapi di antaranya dilaporkan sembuh, enam mati dan satu dipotong paksa. 

Data tersebut disampaikan Kepala DPPKP Langsa, Banta Ahmad, SSt.Pi, didampibgi Kabid Peternakan, Drh Elga, kepada Serambinews.com, Kamis (26/5/2022) siang.

Menurut Banta, pihaknya akan terus memantau pergerakan kasus PMK maupun LSD di wilayah ini dan setiap harinya update penambahan dan kesembuhan sapi-sapi yang positif PMK

Dilaporkan sebelumnya, hasil pemeriksaan laboratorium Balai Veteriner Medan terhadap sampel sapi di Kota Langsa dinyatakan positif terpapar wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Bahkan selain PMK, sejumlah sapi juga terkena atau positif terjangkit Lumpy Skin Diseses (LSD), yaitu penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus pox.

Kepala DPPKP Langsa, Banta Ahmad, menyebutkan hasil pengujian sampel sapi di laboratorium Balai Veteriner Medan dilaporkan positif PMK.

"Pemeriksaan di laboratorium atas uji sampel 8 ekor sapi yang telah dibawa petugas Balai Veteriner Medan berapa waktu lalu sudah kita terima. 

Hasilnya sapi-sapi itu dinyatakan positif PMK," ujarnya.

Sementara update data hingga Selasa (24/5/2022), tambah Banta, ada sebanyak 1.321 ekor sapi milik maayarakat di daerah Kota Langsa ini dinyatakan positif PMK.

Dari jumlah itu, 551 ekor sapi diantaranya dinyatakan sudah sembuh dan yang mati 6 ekor serta yang dipotong paksa oleh pemiliknya ada 1 ekor. 

Sapi yang dilaporkan sudah sembuh dari wabah PMK ini dikarenakan sebelumnya sapi tersebut cepat dilakukan pemberian antibiotik dan vitamin. 

"Tapi sekarang stok antibiotik dan vitamin di DPPKP Kota Langsa sudah habis, serta yang ada dijual di pasaran juga sudah langka didapatkan oleh masyarakat," paparnya.

Kasus Penyakit LSD 

Selain terpapar wabah PMK, hasil uji laboratorium Balai Veteriner Medan sejumlah sapi di Kota Langsa terpapar penyakit Lumpy Skin Diseses (LSD).

LSD yaitu penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus pox dan secara kasat mata terlihat timbulnya benjolan pada kulit sapi. 

"Saat ini bada 54 sapi di daerah kita yang juga terjangkit penyakit LSD," ujar Banta Ahmad, S.St.Pi, Rabu (25/5/2022).

Menurut Banta, secara umum gejala LSD ini yaitu sapi mengalami demam tinggi, penurunan berat badan, kerusakan kulit seperti timbulnya benjolan pada kulit sapi, dan lainnya.

Selama ini pihak dinas sudah melakukan vaksin terhadap 1.000 ekor sapi di Kota Langsa untuk mengantisipasi terjangkitnya penyakit LSD tersebut.

Saat ini stok vaksin di DPPKP setempat juga sudah habis dan menunggu adanya dikirim dari Dinas Peternakan Provinsi Aceh atau Kementerian Pertanian. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved