Abu Mudi Ajak Masyarakat Aceh Bertaubat Kepada Allah, Disampaikan Pada Pengajian Tastafi di MRB
“Tauhiq, tasawuf dan fiqh adalah fardhu ‘ain. Tauhid membicarakan itiqad, fiqh membicarakan ibadah zahir dan tasawuf membicarakan ibadat secara batin,
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Selain membacakan ayat tentang keutamaan taubat disisi Allah Swt, Abu Mudi juga mengutip sabda Nabi Muhammad Saw yang menjelaskan bahwa orang yang taubat itu akan dikasihi oleh Allah.
Orang yang taubat itu, kata Abu Mudi seperti tidak ada lagi dosa bagi dia. Bukan dihapus, tapi dosa-dosanya akan ditutupi oleh Allah Swt.
Mengutip pendapat Imam Ghazali, Abu Mudi mengatakan bahwa taubat adalah satu kata ganti daripada makna yang teratur dari tiga pokok perkara yang terhubung antara satu sama lain.
Yang pertama, ilmu. Kedua adalah hal, dan ketiga yaitu perbuatan.
Baca juga: Rabithah Alumni Dayah Mudi Jakarta Selenggarakan Maulid, Turut Hadir Abu Mudi Samalanga
Jadi taubat itu mesti menghimpun tiga perkara tersebut dan tidak bisa dipisahkan sebagai syarat sehingga disebut sebagai taubat.
“Kalau tidak ada tiga perkara ini dalam taubat kita maka belumlah disebut taubat. Ilmu itu maksudnya kita menyadari bahwa perbuatan dosa itu akhirnya akan mendatangkan kemudharatan bagi kita,”
“Jadi mesti ada pengetahun tentang sisi kemudharatan ini. Setiap larangan Allah Swt jika dilanggar maka akan mendatangkan kemudharatan,”
“ Serta mengetahui bahwa keadaan dosa itu akan dapat menjauhkan seorang hamba dengan Allah Swt,” ujar Abu Mudi menerangkan.
Sebab, lanjut Abu Mudi, Allah Swt itu menyuruh kita berbuat kebaikan.
Jika kita melakukan pelanggaran maka datangkan kemarahan Allah Swt.
Makna taubat itu adalah disaat sedang berbuat dosa, maka tinggalkan dosa-dosa tersebut. Hal itu merupakan syarat pertama.
Baca juga: Sholat Tahajud Tanpa Mengerjakan Witir? Ini Penjelasan Ustaz Somad Lengkap dengan Tata Cara
Sementara syarat yang kedua, tambah Abu Mudi, yaitu menyesali dosa-dosa yang telah dikerjakan.
Dan syarat ketiga, yaitu bulatkan tekad dalam hati bahwa dosa yang pernah dikerjakan tidak akan diulangi lagi.
Abu Mudi menegaskan bahwa kewajiban ibadah yang telah ditinggalkan akan diqadhakan.
“Sementara jika dosa dengan anak adam (sesama manusia), selain berlaku 3 syarat di atas, maka syarat taubat lainnya adalah dengan meminta izin atau meminta maaf, ” ujar Abu Mudi.