Berita Pidie
Atap Rumah Tersangkut di Tiang Listrik di Pidie, 13 Rumah di Enam Kecamatan Rusak Diterjang Badai
Angin kencang disertai hujan lebat menyebabkan 13 rumah di enam kecamatan di Pidie, Minggu (29/5/2022) dini hari rusak
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Angin kencang disertai hujan lebat menyebabkan 13 rumah di enam kecamatan di Pidie, Minggu (29/5/2022) dini hari rusak.
Kerusakan terjadi pada atap rumah panggung berkonstruksi kayu dan rumah permanen, tapi tidak adanya korban jiwa.
Bahkan, atap rumah diterbangkan angin sekitar 30 meter seperti di Gampong Keude Ie Leubeu, Kecamatan Kembang Tanjong, Pidie.
"Atap rumah yang terbawa angin hingga ke tiang listrik PLN, yang jaraknya sekitar 30 meter," kata Syamsul Kamal (45) warga Gampong Keude Ie Leubeu, Kecamatan Kembang Tanjong, kepada Serambinews.com, Minggu (29/5/2022).
Baca juga: 64 Rumah di Aceh Besar Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
Ia menyebutkan, atap rumah yang disapu angin itu adalah Syakban (30) warga Gampong Ie Leubeu.
Saat angin meniup kencang, Syakban bersama keluarganya berada di dalam rumah.
Warga miskin itu selamat dalam musibah angin kencang yang terjadi secara tiba-tiba itu.
"Hasil pantauan saya hanya satu rumah diterjang angin kencang," lapor Samsul.
Muhammad Isma warga Gampong Pulo Bubee, Kecamatan Pidie, kepada Serambinews.com, Minggu (29/5/2022) menyebutkan, atap rumah miliknya di Gampong Pulo Bubee diterbangkan angin ke tanah.
Rumah tersebut dihuni lima jiwa.
"Kami mohon perhatian pemerintah untuk membantu kami," kata Muhammad Isma.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Ketua DPRK Banda Aceh Minta Dinas Terkait Siaga Penuh
Di tempat terpisah, Camat Indrajaya, Muhammad Jabal Nur, kepada Serambinews.com, Minggu (29/5/2022) menjelaskan, tercatat lima rumah rusak di Gampong Blang Lhok Kaju, Kecamatan Indrajaya.
Rumah tersebut milik Atikah yang ditempati dua KK dengan enam jiwa. Lalu, rumah milik Aiyub dihuni dua KK dengan sepuluh jiwa.
Berikutnya, ruma M Razali satu KK dan empat jiwa, rumah Abdul Wahid satu KK dan enam jiwa serta rumah milik Tgk Fathurrahman satu KK dan enam jiwa.
Juga satu jeungki atau alat tradisional menumbuk beras milik Abdullah ikut rusak dihantam angin kencang.
"Kerugian ditimbulkan dari kejadian itu dari Rp 5 juta hingga 50 juta," sebut Jabal Nur.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Pidie, Nasruddin, kepada Serambinews.com, Minggu (29/5/2022) menyebutkan, rumah rusak diterjang angin kencang berjumlah 7 unit, yang tersebar di tujuh kecamatan.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Per Mayam di Aceh Selatan Minggu (29/5/2022)
Adalah Kecamatan Peukan Baro di Gampong Mee Tanoh berjumlah 3 unit, masing-masing milik Cut Husna (51), Darmadi (38) dan Ahmadi (40).
Lalu, di Kecamatan Indrajaya Gampong Pineung satu rumah rusak.
Di Gampong Lampoh Krueng, Kecamatan Kota Sigli tercatat 1 unit rumah rusak tertimpa pohon kelapa milik Hasbalah (57).
Berikutnya, di Gampong Jeumpa, Kecamatan Sakti berjumlah 2 unit rumah rusak atap milik Rosmini (46) dan Rosna (39).
Baca juga: Pohon Roboh sampai Tenda Hilang di Jalan Menuju Pelabuhan Ulee Lheue Usai Diterjang Angin Kencang
Tak hanya itu, angin kencang juga merusak atap Puskesmas Ujong Rimba di Gampong Nibong, Kecamatan Mutiara Timur.
Lalu, satu unit bilik santri di Dayah Darul Amna di Kecamatan Mutiara dan aula Kantor Camat Simpang tiga rusak.
"Sejumlah pohon tumbang juga terjadi di beberapa kecamatan, tapi telah dibersihkan. Kita harapkan camat hendaknya berkoordinasi dengan BPBD Pidie," pungkasnya. (*)
Baca juga: Tenda Resepsi Pernikahan Ambruk Dihantam Angin Kencang di Langsa