Breaking News

Otomotif

Mitsubishi Tawarkan PHEV, Tenaga Bensin Isi Baterai, Mode Dapat Melaju Bergantian

PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKSI) menawarkan teknologi PHEV untuk kendaraan listrik.

Editor: M Nur Pakar
KOMPAS.com
Mobil Mitsubishi Outlander PHEV 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA- PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKSI) menawarkan teknologi PHEV untuk kendaraan listrik.

Mitsubishi bersama Toyota, Nissan, Isuzu, dan Fuso, Mitsubishi Motors berkolaborasi untuk mengembangkan kendaraan listrik di Pulau Dewata, Bali.

Selain mempopulerkan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, melalui eksperimen bersama, kolaborasi EV Smart Mobility di Bali juga mendukung Indonesia sebagai tuan rumah G20 2022.

Naoya Nakamura, President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKSI) mengatakan, sangat antusias berpartisipasi dalam proyek kolaborasi dengan rekan asal Jepang.

Dia mengataan hal itu juga untuk memanfaatkan kendaraan listrik dalam mendukung sektor dan program pariwisata.

"Keikutsertaan ini menandai capaian baru dalam komitmen dukungan berkelanjutan Mitsubishi Motors kepada Pemerintah Indonesia," ucap Nakamura dalam keterangan resminya, Jumat (27/5/2022).

"Khususnya dalam mengakselerasi pemanfaatan, dan juga demonstrasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dan juga skala lebih luas secara global," tambahnya.

Bersama-sama, kelimanya mengembangkan ragam cara memperluas lebih banyak pilihan kendaraan bagi konsumen sebagai kontribusi percepatan penurunan emisi karbon di Indonesia.

Modelnya meliputi Battery Electric Vehicle (BEV), dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), hydrogen fuel cell electric vehicle (FCEV) yang bekerja dengan sumber tenaga listrik.

Kemudian, Hybrid Electric Vehicle (HEV) yang mengkombinasikan teknologi EV, dan Internal Combustion Engine (ICE) konvensional untuk mereduksi emisi karbon tanpa melakukan pengisian daya.

Teknolgi ICE dapat berkontribusi untuk mengurangi emisi karbon dengan menggunakan bahan bakar biofuel.

Pendekatan tersebut dipercaya dapat membantu mencapai reduksi emisi kendaraan dalam skala yang terkait pada kondisi sumber energi terbarukan, infrastruktur pengisian daya, dan kebutuhan konsumen.

Setiap merek akan menyediakan kendaraan listrik unggulan dan membuat formasi lini kendaraan listrik, baik kendaraan penumpang atau niaga.

Untuk mobil listrik penumpang digunakan sebagai pendukung mobilitas dalam area Nusa Dua dan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.

Kendaraan listrik niaga atau komersial, dipakai guna mendukung sektor logistik, dan dipertimbangkan lebih lanjut untuk aktivitas kolaborasi dengan bisnis lokal di area Bali.

Dalam kolaborasi tersebut, Mitsubishi menawarkan teknologi elektrifikasi Plug-in Hybrid Vehicle (PHEV).

Dimana, dianggap sebagai solusi atas tantangan yang muncul bagi pengguna model EV, seperti jarak tempuh dan infrastruktu pengisian daya.

Teknologi PHEV terdiri dari mesin dan sebuah generator untuk memproduksi tenaga guna memperpanjang jarak tempuh EV.

Setelah itu, terdapat drive battery lithium-ion berkapasitas tinggi yang ditempatkan di bawah kendaraan.

PHEV Mitsubishi digerakkan dua motor penggerak, di depan dan belakang, mengacu pada sistem dan arsitekturnya.

Hybrid yang dilengkapi charger, menjadikan sebagai plug-in HEV.

Dimana, desain mengaplikasi pusat gravitasi yang rendah dengan distribusi bobot depan-belakang superior, sekaligus memastikan ruang kabin dan kargo yang cukup.

"Mode berkendara teknologi PHEV Mitsubishi Motors dapat bekerja secara otomatis untuk beralih antara mode EV dan hybrid tergantung pada kondisi mengemudi," ujarnya.

"Sisa daya baterai untuk memungkinkan pengendaraan yang mulus dan nyaman," kata Nakamura.

Pada mode EV, PHEV bergerak dengan motor menggunakan daya yang tersimpan di baterai tanpa bensin yang menghasilkan CO2.

Mode HEV, menggunakan mesin sebagai generator untuk menjalankan motor dengan kombinasi daya dari baterai.

Sementara Pararel Hybrid, berjalan menggunakan mesin efisiensi tinggi pada kecepatan tinggi, dan menerapkan output mesin berlebih untuk menghasilkan daya bagi baterai.

Motor juga akan ikut membantu akselerasi.

Daya listrik disimpan pada drive battery sebagai power supply untuk perjalanan luar ruang atau kondisi darurat lain.

Secara singkat, PHEV digadang-gadang merupakan baterai penyimpanan berjalan, dan mobilitas sosial yang baik.

Di mana tidak hanya memberikan solusi untuk masalah lingkungan.

Tapi juga berfungsi sebagai bagian dari infrastruktur untuk memasok listrik bahkan ketika mobil dalam keadaan tidak bergerak.

Dikutip dari situs Mitsubishi, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) resmi menjual Outlander PHEV (plug in hybrid electric vehicle) sejak 2019.

Mitsubishi Outlander PHEV adalah SUV (Sport Utility Vehicle) plug in hybrid yang diperuntukkan untuk lincah menjelajah berbagai medan.

Mitsubishi Outlander PHEV merupakan kendaraan yang memanfaatkan kombinasi motor elektrik dan mesin bensin berkapasitas 2.4 liter yang memiliki output maksimal 99 kw dan torsi puncak 211 Nm.

Kepanjangan dari PHEV yakni Plug-in Hybrid Electric Vehicle.

Dimana, sistem hybrid di PHEV ini adalah baterai yang bisa diisi dengan mencolokkan listrik langsung ke mobil menggunakan charger.

Sistem plug-in hybrid ini memungkinkan Mitsubishi Outlander PHEV melaju murni mengandalkan baterai saja.

Tentunya dengan catatan, baterai selalu siap menyuplai daya ke motor listrik.

Kapasitas baterainya 12 kWh yang bisa terisi dalam waktu 25-30 menit atau mencapai kapasitas baterai 80

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved