Berita Pidie
Dikunjungi Ketua DPRK Pidie, Orangtua Gadis yang Dijual Sepupunya Berderai Air Mata, Berharap Pulang
Suasana kesedihan dan haru itu terjadi ketika Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail bersama tim engunjungi langsung rumah orangtua korban.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Selama di Malaysia, WD bekerja di Melaka, sebuah kota yang terletak 150 kilometer dari Ibukota Kuala Lumpur.
Selama bekerja di sana, korban mendapat penyiksaan oleh majikannya selama 10 tahun.
Kepada Ketua SUBA Tgk Bukhari, korban mengaku hanya bekerja pada majikan tersebut.
Korban mengaku selama bekerja di Melaka, dirinya ditampar dan dipukuli oleh majikan hingga hidungnya mengeluarkan darah.
Tak hanya itu, ia harus kehilangan sejumlah giginya akibat dipukul dengan sepatu.
Baca juga: Kisah Tragis Herawati, TKW Aceh yang Disekap dan Dipukul oleh Majikan: Gigi Copot, Kepala Lebam
“Di Melaka ada (dipukul), dengan sepatu ke muka sampai-sampai berdarah. Setiap hari,” pengakuan korban kepada Tgk Bukhari.
Bahkan kakinya juga terdapat banyak bekas luka akibat kekerasan yang dilakukan sang majikan.
Tgk Bukhari mengatakan, korban kemudian lari dari tempatnya bekerja yang dibantu oleh supir taksi.
WD kemudian diserahkan kepada warga Malaysia keturunan India yang berada di Kuala Lumpur.

Di sana, korban di rawat dan dijaga selama setahun sembari mencari komunitas relawan masyarakat Aceh di Kuala Lumpur.
“Yang menjaga dia dijaga sebaik mungkin, sambil mencari orang Aceh di sana untuk dibawa pulang ke kampung,” kata Tgk Bukhari.
Namun, baru Minggu (29/5/2022) warga keturunan India itu dapat bertemu dengan komunitas masyarakat Aceh di Malaysia.
Korban bahkan sudah dianggap meninggal oleh keluarganya karena selama 11 tahun tidak ada kabar sama sekali.
Kendati demikian, Tgk Bukhari mengatakan saat ini korban sudah terhubung dengan keluarganya yang berada di Kabupaten Pidie.
Saat ditanya apakah WD dapat segera pulang ke kampung untuk bertemu keluarganya, Tgk Bukhari belum bisa memastikan hal tersebut.