Video

VIDEO Nelayan di Pijay Masih Trauma Melaut, Ini Penyebabnya

Selain itu juga dampak kondisi cuaca buruk ini telah menyebabkan harga ikan melambung tinggi dari biasanya.

Editor: Teuku Fauzan

Laporan Idris Ismail | Pidie Jaya

SERAMBINEWS.COM - Ribuan nelayan di Kabupaten Pidie Jaya (Pijay) sejak satu pekan terakhir belum memberanikan diri untuk melaut menyusul cuaca ekstrem yang belum mereda.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Pijay, Ir HM Bentara kepada Serambinews.com, Kamis (2/6/2022) mengatakan, pasca diterpa badai angin kencang serta hujan deras sepekan lalu menyababkan ribuan nelayan trauma untuk melakukan aktivitas melaut sebagaimana biasanya.

“Saat ini kondisi cuaca tak menentu sehingga belum dapat dipastikan para nelayan akan kembali melaut," sebutnya. Ekses cuaca ekstrem ini ratusan boat terpaksa ditambatkan pada dermaga Tempat Pendaratan Ikan (TPI).

Selain itu juga dampak kondisi cuaca buruk ini telah menyebabkan harga ikan melambung tinggi dari biasanya.

Seperti halnya, harga ikan tongkol sempat bertahan Rp 30.000/Kg.

Namun kini telah mencapai Rp 50.000/Kg.

Demikian juga halnya dengan harga ikan jenis dencis dari Rp biasanya Rp 25.000/Kg kini menjadi Rp 40.000 sampai Rp 45.000/Kg.

“Malahan, sepekan terakhir pasokan ikan terpaksa didatangkan dari luar daerah serta ikan hasil tambak masyarakat lokal dengan harga lebih tinggi," ungkapnya.(*)

Baca juga: VIDEO BMKG: Cuaca Ekstrem Landa Aceh Hingga Dua Hari Kedepan

Baca juga: Cuaca Ekstrem di Aceh, Irmawan Minta BMKG Aktif Update Prakiraan Cuaca Untuk Pedoman Masyarakat

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved