Berita Bireuen
Melihat Sepintas Masjid Al Ikhlas Kutablang, Halaman Luas dan Rindang
Masjid yang dibangun tahun 1950-an ini pernah meraih juara masjid terbersih, semasih Bireuen bagian dari Kabupaten Aceh Utara.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Masjid Al Ikhlas Kutablang Bireuen dapat disebutkan salah satu masjid tertua dibangun tahun 1950-an lalu dan bangunan pertama berada di sebelah selatan jalan, kemudian direnovasi dan dibangun baru berada di sebelah utara jalan nasional Banda Aceh Medan.
Drs H Azis Ishak (68) salah seorang tokoh masyarakat dan pensiunan guru kepada Serambinews.com, Jumat (03/06/2022) mengatakan, seingatnya waktu itu masih kecil masjid sudah ada di seberang jalan (sebelah selatan), kemudian dibangun baru pada lokasi sekarang.
Penggagas pembangunan masjid waktu itu antara lain Tgk H Zamzami, Tgk H Hasan Blang Mee, Tgk H Syamaun Nursyah semuanya sudah almarhum dan sejumlah tokoh lainnya termasuk Tgk H Hasamad Zaini, Tgk H Idris Basyah.
Dulunya masih wilayah kecamatan Gandapura, tanah pertapakan merupakan dibeli dari tokoh masyarakat dan sekarang berada di Gampong Tingkeum Mayang, Kutablang Bireuen.
Imum syik pertama seingatnya H Teuku Sulaiman, kemudian Tgk H Abubakar, Tgk H Ismail Son semuanya juga sudah almarhum, kemudian dilanjutkan Drs H Jalaluddin dan sekarang imum syikh dipercayakan kepada Tgk Rizal Amri.
Luas masjid 40 x 40 meter dan luas komplek masjid mencapai 150 x 200 meter lebih, bangunan masjid yang letaknya di pinggir jalan pernah menjadi juara masjid terbersih semasih Bireuen bagian dari Aceh Utara.
Biaya pembangunan masjid utamanya swadaya masyarakat dan ada juga bantuan pemerintah.
Bentuk bangunan masjid terlihat begitu megah t ketika masuk ke dalam masjid, terlihat jelas bentuk bangunan begitu indah, terdapat dua tempat wudhu yang luas dan lebar, halaman depan, samping juga sangat luas, sejumlah pohon kelapa dan beberapa jenis pohon kayu menjadikan masjid tersebut rindang.
Selain itu, kata Drs H Aziz, masjid memiliki harta wakaf mulai dari kebun kelapa, sawah maupun pertokoan sebagai sumber dana pembangunan masjid.
Pada Jumat (03/06/2022), tim safari subuh mengaji Pemkab Bireuen berkunjung ke masjid tersebut sebagai bagian dari kegiatan menyemarakkan shalat subuh berjamaah serta meningkatkan silaturahmi.
Dalam komplek masjid terdapat sejumlah balai pengajian dan juga satu rumah adat Aceh. Beberapa tahun lalu, komplek masjid tersebut sebagai tempat pelaksanaan MTQ tingkat kabupaten.
Menurut H Aziz, lokasi bangunan masjid yang terlihat jelas dan dekat dengan jalan negara sering menjadi tempat istirahat atau singgahan bagi pelintas yang lelah atau kecapean.
Para tamu setelah melaksanakan shalat kemudian istirahat di balai dekat masjid.
Setiap malam ada tamu atau pendatang tidur di balai dekat masjid, paginya melanjutkan perjalanan. “Setiap malam ada tamu yang tidur di balai meunasah dan tidak ada masalah sama sekali,” ujarnya.
Setiap waktu shalat lima waktu jamaah tetap ramai, selain para pedagang, warga setempat juga para pelintas yang singgah melaksanakan ibadah.(*)
Baca juga: VIDEO - Masjid Al Ikhlas Kutablang Salah Satu Masjid Tertua di Bireuen