Sepak Bola

Manajer Brasil Yakini Mentalitas Timnya Dapat Meraih Piala Dunia Qatar 2022, Usai Kalahkan Jepang

Manajer Brasil Tite meyakini "mentalitas timnya dapat membuat perbedaan di Piala Dunia Qatar 2022.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Bintang Brasil, Neymar menguasai bola saat menjalani pertandingan persahabatan dengan Jepang di Tokyo, Senin (6/6/2022). 

SERAMBINEWS.COM, TOKYO - Manajer Brasil Tite meyakini "mentalitas timnya dapat membuat perbedaan di Piala Dunia Qatar 2022.

Dia menyatakan timnya juga memiliki peluang besar untuk mendapatkan kembali Piala Dunia untuk keenam kali.

Timnas Brasil yang sebelumnya mengalahkan Korea Selatan 5-1, kembali mengalahkan timnas Jepang 1-0 dalam pertandingan persahabatan di Tokyo, Senin (6/6/2022).

Neymar memecah kebuntuan dari titik penalti pada menit ke-77, tetapi setelah Jepang membuat frustrasi Brasil dengan upaya defensif yang tinggi.

Tite mengharapkan untuk menghadapi perlawanan serupa di Piala Dunia Qatar 2022 dan dia mengambil hati dari cara timnya yang menghadapi Jepang dengan cara bertahan.

"Itu adalah permainan tingkat yang sangat tinggi, kedua tim menunjukkan kualitas mereka dan itu sangat kompetitif," katanya.

Baca juga: Pemain Timnas Brasil Guimaraes Siap Hadang Penyerang Timnas Korsel, Son Heung-min

"Saya mengatakan, ini akan menjadi pertandingan yang dimainkan di level yang sama dengan Piala Dunia, terutama dalam hal mentalitas," ujarnya.

"Kami bertekad untuk mencetak gol dan kami terus mencari gol, dan itulah yang membuat kami menang," tambahnya.

Tite menepis dugaan keretakan di kubu Timnas Brasil.

Dia menyebut laporan bahwa penyerang Richarlison dan Vinicius Junior bentrok dalam latihan pada Sabtu (5/6/2022) sebagai berita palsu.

Dilansir AFP, kedunya terlihat dalam rekaman video dan tampak dipisahkan oleh rekan satu timnya.

Sebuah klip yang kemudian diposting Richarlison di halaman Instagram nya, tetapi tidak jelas apakah insiden itu serius atau lelucon.

Baca juga: FIFA Wajibkan Argentina dan Brasil Tanding Ulang, Pengganti Pertandingan Gagal di Sao Paulo

"Ada banyak berita palsu di dunia, dan orang-orang yang melaporkan para pemain bertarung berbohong," kata Tite.

Richarlison datang dari bangku cadangan untuk memenangkan penalti Brasil ketika gelandang Jepang Wataru Endo menabraknya dari belakang.

Brasil tampak seperti akan berada di malam yang lebih mudah ketika tendangan Lucas Paqueta membentur tiang gawang pada menit kedua, menyusul tendangan tumit Neymar.

Sebaliknya, tim tuan rumah memantapkan serangan dengan mulai menciptakan peluang mereka sendiri, dengan pemain sayap pirang Junya Ito menyebabkan masalah di sayap kiri Brasil.

Kiper Shuchi Gonda menyelamatkan Jepang beberapa kali dan manajer Hajime Moriyasu kecewa.

"Kami berjuang dengan baik, para pemain bertahan dan tidak pernah lupa untuk mencetak gol atau menyerang," kata Moriyasu, yang timnya juga lolos ke Piala Dunia.

Baca juga: RANS Nusantara FC Umumkan Satu Pemain Asing Asal Jepang, Konon Punya Kecepatan di Atas Rata-rata

Jepang akan menghadapi Jerman dan Spanyol di Qatar.

"Sayang sekali kami tidak bisa mendapatkan hasil," ujarnya.

Brasil tiba di Tokyo setelah menang 5-1 atas Korea Selatan di Seoul pekan lalu.

Di mana Neymar mencetak dua gol untuk menambah jumlah gol internasionalnya menjadi 73.

Penaltinya melawan Jepang membawanya ke 74, hanya kurang tiga gol dari rekor Pele yang legendaris 77 gol untuk Brasil.

Asisten manajer Brasil Cesar Sampaio mengatakan tur dua pertandingan tim di Asia merupakan simulasi yang bagus untuk Piala Dunia.

Baca juga: Neymar Tegaskan Tetap Nyaman di PSG, Klub Tidak Halangi Kepergiannya

"Korea Selatan memiliki fisik lebih dan memiliki lebih banyak gerakan daripada Jepang, dan Jepang sangat teknis dan bagus dalam pertahanan," katanya.

"Moriyasu telah membangun mekanisme yang sangat baik untuk timnya," jelas Tite.

"Mereka tidak pernah kalah selama delapan pertandingan jadi dia melakukan pekerjaan dengan baik," ujarya.

Moriyasu mengatakan ada banyak pujian dalam penampilan timnya sendiri, beberapa hari setelah mengalahkan Paraguay 4-1.

"Para pemain tidak pernah menyerah, mereka terus mengulangi hal-hal penting berulang-ulang," katanya.

"Setelah melewati tekanan yang sangat berat di babak pertama, kami berhasil mengembangkan performa kami sendiri di babak kedua," tambahnya.

"Jika kita tidak terjebak seperti itu, kita bisa hancur," tuturnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved