Internasional
Tragis, Gara-gara Mas Kawin, Tiga Perempuan Ditemukan Tewas Dalam Sumur, Ada Pesan Terakhir di WA
Tiga wanita bersaudara bersama anak-anak mereka ditemukan tewas di sebuah sumur. Para korban telah meninggalkan pesan menyalahkan keluarga tempat
“Saya ayah dari enam anak perempuan, ada batasan berapa banyak yang bisa saya berikan,” tambah Sardar, yang berpenghasilan kecil sebagai petani.
“Saya telah mendidik mereka dan melakukan itu saja sulit," tambahnya.
Polisi telah menangkap tiga suami, ibu mereka dan seorang saudara ipar perempuan atas tuduhan pelecehan mahar dan pelecehan.
Upaya untuk menghubungi keluarga pria itu tidak berhasil.
India melarang praktik pembayaran mas kawin lebih dari 60 tahun yang lalu, dan pelecehan atau pemerasan atas pembayaran tersebut merupakan pelanggaran pidana.
Tetapi kebiasaan itu tetap ada, terutama di daerah pedesaan.
Karena, didukung oleh konvensi sosial yang memperlakukan perempuan sebagai beban ekonomi dan menuntut kompensasi untuk menerima mereka sebagai pengantin.
Outlet berita lokal secara teratur melaporkan sengketa properti perkawinan yang berakhir dengan pembunuhan.
Tahun lalu, seorang pria di negara bagian selatan Kerala dipenjara seumur hidup setelah menggunakan ular berbisa untuk membunuh istrinya dan mengambil kendali tunggal atas properti mereka.
Baca juga: Diyakini Dapat Menyelamatkan di Akhirat, Suku Ini Gunakan Kepala Orang untuk Mas Kawin Pernikahan
Termasuk mobil baru dan uang 500.000 rupee disediakan oleh keluarganya sebagai mas kawin.
Pengadilan juga telah menghukum dalam perlakuan mereka terhadap pelecehan mahar.
Bulan lalu, polisi memenjarakan seorang pria di Kerala selama 10 tahun setelah tuntutan pembayarannya disalahkan karena membuat istrinya bunuh diri.
Sebuah tabu yang meluas seputar perceraian, hanya satu dari 100 pernikahan India yang berakhir dengan perceraian.
Tetapi, membuat wanita yang sudah menikah tidak memikirkan untuk melarikan diri dari situasi yang kejam.
Bagi saudara perempuan Meena, pergi tidak pernah dilihat sebagai pilihan, meskipun kerabat mereka mengetahui kekerasan tersebut.
Baca juga: Yenny Wahid Berguyon: Dulu Mas Kawin Sapi, Kalau Sekarang Mungkin Kripto, Soal Halal-Haram Kripto?