Berita Jakarta
Mentan Sebut Hewan Kurban Dijual Setengah Harga Akibat PMK
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut harga hewan kurban anjlok 50 persen karena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK)
JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut harga hewan kurban anjlok 50 persen karena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Banyak memang peternak yang kecil hati, pedagang dan spekulan, ketika ada PMK akhirnya harga Rp30 juta per ekor, (jadi) Rp10 juta per ekor, dihargai setengahnya," ungkap Syahrul di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (10/6/2022).
Oleh karena itu, pemerintah pusat akan menangani PMK mulai dari tingkat terbawah, yakni desa dan kecamatan.
Penanganan itu juga akan dimonitor secara digital.
Selain itu, Syahrul mengatakan satuan tugas (satgas) penanganan PMK juga sudah bergerak untuk membasmi wabah tersebut.
Anggota satgas terdiri dari pemerintah hingga dokter.
"Tapi crisis center kota beberapa menteri, TNI, Polri ikut bantu," imbuh Syahrul.
Baca juga: Mendagri Minta Aceh dan 17 Pimpinan Provinsi Kendalikan Wabah PMK Jelang Idul Adha
Baca juga: Jelang Idul Adha, Lazismu Siapkan Hewan Kurban Bebas Wabah PMK, Buka Donasi Hingga Jelang Hari Raya
Sementara itu, menyambut Iduladha, Kementan baru saja menerima 550 sapi yang akan dijadikan hewan kurban di Pelabuhan Tanjung Priok.
Sapi-sapi itu dikirim dari Nusa Tenggara Timur untuk memenuhi kebutuhan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
"Tahap pertama 550 ekor itu dari NTT," kata Syahrul.
Nantinya, akan ada enam kapal lagi yang akan mengangkut ribuan sapi untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban di Jabodetabek.
Sapi akan datang ke Pelabuhan Tanjung Priok secara bertahap.
Adapun, Syahrul mengatakan sebanyak 116 ribu sapi telah terpapar PMK.
Jumlah itu diklaim jauh lebih sedikit dibandingkan total populasi sapi yang mencapai 18 juta ekor. (CNN Indonesia)
Baca juga: 1.063 Ekor Sapi Positif Terinfeksi PMK di Langsa Sembuh, Masih Terpapar 617 Ekor & Mati 8 Ekor
Baca juga: Ternak Warga di Aceh Selatan Mulai Alami Gejala PMK