Konflik Laut China Selatan
Prabowo Minta AS dan China tak Abaikan ASEAN Terkait Konflik Laut China Selatan
Indonesia harus menjadi jembatan antara China dan Amerika Serikat agar dapat menemukan penyelesaian terkait konflik di Laut China Selatan.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan Amerika Serikat dan China perlu lebih memperhatikan dan memperhatikan suara ASEAN dalam menyelesaikan konflik di Laut China Selatan.
Prabowo mengatakan Indonesia dan Singapura sama-sama “negara perdagangan” yang percaya pada aturan internasional dan navigasi kebebasan.
“Itulah mengapa kami ingin melihat apa yang kami sebut sentralitas ASEAN, keterpaduan ASEAN, dengan suara kita (ASEAN) akan terdengar lebih kuat di antara dua kekuatan besar dunia,” ucap Prabowo.
Prabowo menganggap China dan Amerika Serikat sebagai teman baik Indonesia. Sebagai teman baik, ujar dia, Indonesia harus menjadi jembatan agar dapat menemukan penyelesaian.
“Kita membutuhkan dan kebajikan dari kekuatan besar untuk menjaga perdamaian,” kata Prabowo.
Berdasarkan keterangan Kementerian Pertahanan Indonesia, Prabowo melaksanakan kunjungan kehormatan kepada Menteri Pertahanan Republik Singapura Ng Eng Hen.
Pertemuan ini digelar usai keduanya meninjau Guard of Honour atau jajar kehormatan.
Prabowo optimistis intensitas pertemuan dan komunikasi antara menteri pertahanan serta interaksi angkatan bersenjata kedua negara dalam beberapa waktu terakhir dapat meningkatkan kualitas kerja sama yang sedang berjalan.
"Kami optimistis setelah implementasi kerja sama pertahanan Indonesia dan Singapura, interaksi kerja sama pertahanan akan lebih signifikan meningkat,” kata Prabowo.
Pada pertemuan dengan Menhan Singapura tersebut, Prabowo mengundang prajurit Singapura untuk belajar di Universitas Pertahanan (Unhan) RI yang telah menerima mahasiswa internasional dari 13 negara, seperti Australia, Filipina, China, Malaysia, Nigeria, dan Laos.
Program studi Unhan RI yang bisa diambil perwira Singapura antara lain Manajemen Pertahanan, Perang Asimetris, dan Diplomasi Pertahanan.(AnadoluAgency)
Baca juga: Tensi di Laut China Selatan Meninggi, Dua Kelompok Kapal Induk AS Gelar Latihan Tempur