Internasional
Badai Debu Hantam Baghdad, Bandara di Sejumlah Wilayah Ditutup, Suhu Capai 50 Derajat Celcius
Badai debu kembali menghantam Irak pada Senin (13/6/2022), sehingga bandara harus ditutup sementara waktu.
SERAMBINEWS.COM, BAGHDAD - Badai debu kembali menghantam Irak pada Senin (13/6/2022), sehingga bandara harus ditutup sementara waktu.
Badai debu yang pekat menyelimuti ibu kota Baghdad, badai pasir terbaru yang melumpuhkan di negara yang telah memperingatkan perubahan iklim menimbulkan ancaman eksistensial.
Ini menjadi badai debu kesepuluh sejak pertengahan April 2022 yang melanda Irak.
Dimana, telah merusak tanah, menyebabkan kekeringan hebat, dan curah hujan rendah terkait dengan perubahan iklim.
Dilansir AP, pada awal bulan ini, untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Presiden Barham Saleh memperingatkan mengatasi perubahan iklim harus menjadi prioritas nasional.
Baca juga: ISIS Manfaatkan Badai Pasir, Bantai 12 Warga Irak di Kirkuk dan Diyala
Dia mengatakan badai telah ancaman eksistensial bagi masa depan generasi yang akan datang.
Pada Senin (13/6/2022) pagi, debu putih tebal menutupi ibu kota Irak dan sekitarnya, dengan jarak pandang hanya beberapa ratus meter.
Pejabat di bandara Baghdad mengumumkan penangguhan sementara penerbangan.
Di Najaf, sebuah kota suci Syiah di Irak tengah, bandara menghentikan sementara operasi di pagi hari sebelum dibuka kembali beberapa jam kemudian ketika debu berlalu.
Bandara terpaksa menangguhkan penerbangan beberapa kali karena badai pasir dalam beberapa pekan terakhir ini.
Pada Mei 2022, badai pasir mengirim ribuan orang ke rumah sakit dengan masalah pernapasan, dan menyebabkan satu orang meninggal.
Baca juga: Badai Pasir Hantam Arab Saudi, Gedung Tinggi di Riyadh Tertutup Debu Tebal
Irak, yang memasuki musim panas yang terik ketika suhu kadang-kadang melampaui 50 derajat Celcius mendapat peringatan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Irak disebut sebagai salah satu dari lima negara paling rentan di dunia terhadap perubahan iklim dan penggurunan.
Kementerian lingkungan telah memperingatkan dalam dua dekade berikutnya Irak dapat menanggung rata-rata 272 hari badai pasir per tahun, meningkat menjadi di atas 300 pada 2050.(*)