ARPA Nilai Rektor Unimal Herman Fitra, Sosok Tepat Jadi Pj Gubernur Aceh

Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE - Masa kepemimpinan Gubernur Aceh akan segera berakhir pada pertengahan Juli 2022.

Tentunya, akan ada penunjukan Pejabat (Pj) Kepala Daerah oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tito Karnavian.

Sebelum benar-benar Pj Gubernur Aceh dilantik, perbincangan hangat telah terjadi di kalangan politikus.

Dimana banyak bermunculan kandidat atau Pj sebagian kepala daerah yang ada di Provinsi Aceh.

Ketua Arah Pemuda Aceh (ARPA) Eri Ezi meminta Kementerian Dalam Negeri agar mengangkat Pejabat (PJ) Kepala Daerah yang berasal dari kalangan akademisi.

Baca juga: Terkait Masa Jabatan dan PJ Gubernur Aceh, Ini Harapan Himpunan Pengusaha Santri Indonesia

“Adapun alasan kami meminta PJ dari kalangan akademisi antara lain memandang diperlukan sosok yang mampu menjaga stabilitas politik di Aceh hingga terpilihnya pemimpin yang baru,” sebut Eri Ezi, kepada Serambinews.com, Selasa (21/6/2022).

Dalam hal ini menurut Eri, sosok dari akademisi yang ia pandang tepat untuk menjadi PJ Gubernur Aceh adalah Ketua Forum Rektor se-Aceh, yaitu Prof Dr Ir H Herman Fitra.

Saat ini masih menjabat sebagai Rektor Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe.

“Dari berbagai sisi atas hasil pendiskusian kami untuk kepentingan dan stabilitas politik Aceh kedepan mendukung sosok Rektor Unimal tersebut untuk menjadi Pj Gubernur Aceh,”

Ia menilai kepala daerah Aceh antara lain dari kalangan akademisi, yaitu yang memahami dengan baik nilai-nilai kebangsaan, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan keadaan di Aceh.

“Memiliki hubungan yang baik dan sangat humanis dengan masyarakat luas dari berbagai kalangan, baik dari ulama, umara, pemuda serta tokoh masyarakat,” ucapnya.

Baca juga: Dekan Fakultas Hukum USK Sebut Alasan Indra Iskandar Layak Jadi Pj Gubernur Aceh: Indra Sosok Ikhlas

Kemudian tambah Eri, sosok Pj Gubernur Aceh harus memiliki semangat kebangsaan yang tinggi dan peserta Lemhanas RI angkatan ke-63.

“Dalam sejarah pemerintahan di Aceh, Gubernur yang berlatar belakang Rektor lebih berhasil memimpin Aceh, serta memimpin Forum Rektor di Aceh,” demikian Eri Ezi. (*)