Berita Langsa
Universitas Samudra Latih Nelayan Langsa Sistem Penangkaran Kepiting, Hasil di Alam Akan Berlimpah
Universitas Samudra Langsa memberi pelatihan sistem penangkaran rajungan atau kepiting kepada nelayan.
Penulis: Zubir | Editor: M Nur Pakar
Khususnya induk yang sedang bertelur, sebutnya.
Ditambahkan, berdasarkan informasi tersebut, tim pengabdian memberi pelatihan yang dikemas dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini.
Dia menjelaskan kegiatan yang didanai oleh Universitas Samudra ini akan terus dilanjutkan oleh nelayan untuk majukan penangkaran rajungan.
Dikatakan, pihaknya menyerahkan 1 unit tempat penangkaran, lengkap dengan fasilitas penangkaran kepada kelompok nelayan.
Baca juga: Unsam Langsa Peringati Dies Natalis Ke IX, Sejumlah Menteri dan Pejabat Ucapkan Selamat
Diakhir pelaksanaan PKM tersebut, tim juga melepaskan kurang lebih 520.000 anakan (larva) rajungan hasil penetasan.
Syamsul Bahri menjelaskan pelatihan seperti ini menjadi salah satu kegiatan yang harus terus dilakukan oleh semua masyarakat, terutama civitas Fakultas Pertanian.
Syamsul menjelaskan selama ini yang dilakukan nelayan, menangkap rajungan tanpa adanya pertimbangan ukuran.
Dia menjelaskan akibat kurangnya pemahaman nelayan terkait pelestarian rajungan.
Dia berharap, melalui kegiatan pengabdian semacam ini dapat memberi pemahamankepada masyarakat, juga nelayan dalam menangkap dan melestarikan rajungan.
Anggota tim, Teuku Fadlon Haser menyebutkan, kegiatan ini sudah menjadi rutin yang dilakukan civitas Fakultas Pertanian.
"Hanya saja yang berbeda, biasanya hasil pembenihan dilakukan oleh mahasiswa prodi Akuakultur," ujarnya.
Kali ini, katanya, pembenihan dilakukan oleh nelayan tangkap rajungan yang telah diberi pelatihan.
Baca juga: Wamendes Siap Dukung KKN Tematik Unsam, Jalin Kemitraan dengan Media
Dia mengharapkan kegiatan ini dapat mendatangkan manfaat dan perbaikan ekonomi masyarakat yang lebih baik lagi.
Seorang nelayan, Murhadi, menyampaikan rajungan hasil pembenihan mahasiswa Program Studi Akuakultur rutin dilakukan oleh civitas Fakultas Pertanian sejak 2016 hingga sekarang.
Sehingga, katanya, telah dirasakan manfaatnya sampai tersedianya tangkapan rajungan yang lebih banyak di alam.(*)