Internasional
Pembunuh Mahasiswi Berusia 18 Tahun Dikepung Polisi, Tolak Menyerah, Pilih Tembak Kepala Sendiri
Seorang pria pembunuh mahasiswi Jordania menembak dirinya sendiri setelah dikepung polisi pada Minggu (26/6/2022) dan dinyatakan tewas.
SERAMBINEWS.COM, AMMAN - Seorang pria pembunuh mahasiswi Jordania menembak dirinya sendiri setelah dikepung polisi pada Minggu (26/6/2022) dan dinyatakan tewas.
Oday Khaled Abdallah Hassan membunuh mahasiswi keperawatan berusia 18 tahun, Iman Ersheid di kampus universitasnya pada Kamis (23/6/2022).
Dilaporkan, korban ditembak lima kali setelah meninggalkan ruang ujian.
Korban belajar di Universitas Sains Terapan di lingkungan Shafa Badran Amman, dan dimakamkan pada Jumat (24/6/2022) di kota utara Irbid.
Dilansir ArabNews, Senin (27/6/2022), upaya bunuh diri Hassan di kota Balama mengakhiri salah satu kejahatan paling keji yang mengguncang masyarakat Jordania.
Polisi mengatakan pasukan keamanan telah menemukan pembunuhnya di Balama, yang terletak di utara Zarqa.
Baca juga: Wanita Jordania Ditikam Sampai Mati Oleh Suaminya Sendiri di Uni Emirat Arab
Ketika dikepung, ditemukan si pembunuh bersenjata.
Pasukan keamanan segera bergerak untuk menyerbu lokasi dan mengepung si pembunuh, yang menodongkan pistol ke kepalanya.
Dia menolak menyerah dan mengancam akan bunuh diri, kata polisi.
Pasukan keamanan bernegosiasi dengannya.
Tetapi dia menolak dan menembak dirinya sendiri di sisi kanan kepalanya, menurut laporan medis awal.
Dia kehilangan kesadaran saat dibawa ke rumah sakit.
Kemudian dinyatakan meninggal dunia secara klinis.
Baca juga: Tentara Jordania Gagalkan Upaya Penyelundupan Ganja dan Pil Captagon dari Suriah
Hasan lahir pada tahun 1985.
Polisi juga mengatakan departemen keamanan dan intelijen telah bertindak segera setelah laporan kejahatan diterima.
Direktur keamanan publik memerintahkan pembentukan tim investigasi yang terdiri dari semua unit spesialis untuk bekerja sepanjang waktu di bawah pengawasan langsungnya.
Hassan telah melarikan diri dari TKP segera setelah menembak siswa tersebut.
Tetapi penyelidikan telah mengarahkan polisi untuk menentukan identitasnya dan tempat tinggalnya.
Proses pencarian berlanjut setelah insiden penembakan sampai keberadaan pembunuh ditemukan dan digerebek oleh satuan tugas polisi, tambah pernyataan itu.
Baca juga: Dua Pilot Jordania Tewas Saat Melakukan Latihan
Direktorat Keamanan Publik menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Ersheid, kolega, dan masyarakat Jordania.
Dia menegaskan tangan keadilan akan menjangkau setiap penjahat.
Dia juga mendesak orang untuk tidak mempublikasikan informasi yang tidak dapat dipercaya tentang kejahatan.
Bahkan, dilarang mempublikasikan kembali apa yang beredar di media sosial kecuali oleh otoritas resmi.
Dia menyatakan banyak yang telah dipublikasikan tidak benar dan berkontribusi pada penyebaran rumor.(*)