Berita Pidie
FKJP Aceh Tempatkan 25 Tenaga Magang di Pidie, Ini Masa Akhir Tugas
penempatan ke 25 tenaga magang ini berlangsung selama lima bulan ke depan atau hingga pertengahan Desember 2022 mendatang.
Penulis: Idris Ismail | Editor: Nur Nihayati
penempatan ke 25 tenaga magang ini berlangsung selama lima bulan ke depan atau hingga pertengahan Desember 2022 mendatang.
Laporan Idris Ismail I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan (FKJP) Aceh menempatkan 25 tenaga magang di tiga Rumah Sakit Umum (RSU) di Kabupaten Pidie.
'Sejak, Rabu (13/7/2022) petang kami telah menempatkan 25 tenaga magang di Tiga RSU di Pidie yaitu, RS Citra Husada, Mufid dan Kilinik Utama Ummi," sebut ketua FKJP Aceh, H Jamaluddin Jamil ST MM kepada Serambinews.com, Kamis (14/7/2022) di Sigli, Pidie.
Menurut Jamaluddin, penempatan ke 25 tenaga magang ini berlangsung selama lima bulan ke depan atau hingga pertengahan Desember 2022 mendatang.
Mereka selain diberikan intensif bulanan juga diberikan jasa perlindungan atau Asuransi jiwa selama menjalani masa pemagangan tersebut.
Baca juga: 10 Perusahaan di Aceh Inteview Peserta Magang Kerja dari FKJ
Disebutkan juga penempatan tenaga magang ini setelah sebelumnya, FKJP Aceh pada awal Juni lalu menemukan
sejumlah pusat laya
Maka hasil monitoring secara langsung di tiga unit layanan kesehatan masyarakat di Pidie, baik di RSU Citra Husada, RSU Mufid serta Klinik Utama Ummi terungkap masih sangat minim tenaga pemagangan.
Menurut mantan ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh itu, bahwa dalam kondisi keterbatasan itu, pihak pusat layanan kesehatan warga di Pidie selama ini terpaksa menggunakan jasa tenaga termasuk tenaga analisis kesehatan dari pihak RSU berplat merah atau pegawai negeri sipil.
Baca juga: Ruang Pinere di RSU Cut Meutia Aceh Utara Dialihkan Untuk Pasien Non-Covid-19
'Sehingga memberikan dampak memperpanjang limit waktu pelaksanaan layanan kesehatan bagi masyarakat itu sendiri," ujarnya.
Ditambahkan juga, berdasarkan kajian dan pertemuan pihak FKJP bersama Persatuan Ahli Tehnologi Laborium Medik Indonesia (Patelki) Pidie bahwa selama ini tenaga analis kesehatan sangat minim.
'Karena minim dalam tenaga magang analisis ini kami mengutus tenaga pemagangan bidang layanan kesehatan agar kontribusi pelayanan kesehatan masyarakat dapat tersahuti di tiga RSU non pemerintahan tersebut," ungkapnya. (*)