Irjen Ferdy Sambo Menangis di Pelukan Kapolda Metro dan Kecupan Kening, Fadil Imran Berikan Support
Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Pol Ferdy Sambo menangis dipelukan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.
SERAMBINEWS.COM - Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Pol Ferdy Sambo menangis dipelukan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.
Momen itu terekam dalam sebuah video berdurasi 24 detik yang tersebar di kalangan awak media.
Beredar video Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Pol Ferdy Sambo memeluk Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di tengah kasus penembakan.
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, terlihat Ferdy Sambo tampak sedih di pelukan Kapolda Metro Jaya.
Ketika Irjen Fadil Imran masuk ke ruangan dan langsung disambut pelukan erat oleh Irjen Ferdy Sambo.
Dalam video tersebut tampak Irjen Fadil Imran mengelus punggung Irjen Ferdy Sambo hingga mengecup keningnya.
Fadil menyebut kedatangannya menemui Ferdy Sambo adalah sebagai bentuk dukungan moral agar bisa tegar dalam kasus yang sedang dialaminya.
"Saya memberikan support kepada adik saya Sambo agar tegar menghadapi cobaan ini," kata Fadil kepada wartawan, Kamis (14/7/2022).
Mantan Kapolda Jawa Timur itu menerangkan sebagai manusia, permasalahan apapun bisa terjadi pada siapapun.
"Ini tidak mudah dan dapat menimpa siapapun," ucapnya.
Dari video tersebut, Ferdy Sambo menghampiri Fadil Imran yang sudah menunggu di ruang kerjanya.
Hal ini terlihat karena terpampang sebuah foto Ferdy Sambo berdampingan dengan foto Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Pertemuan yang hangat itu diawali dengan jabatan tangan antara keduanya.
Setelah itu, Fadil langsung memeluk Ferdy Sambo.
Terlihat, Ferdy Sambo menangis di pundak Jenderal bintang dua itu.
Pelukan hangat itu terlihat cukup lama.
Baca juga: VIDEO Irjen Pol Ferdy Sambo Menangis Dipelukan Kapolda Metro Jaya
Sementara itu, Ferdy Sambo hingga kini belum memberikan keterangan terkait insiden polisi tembak polisi di rumahnya pada Jumat (8/7/2022).
Peristiwa baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E mengakibatkan korban jiwa.
Diduga, peristiwa dipicu karena Brigadir J diduga melakukan pelecehan terhadap istri Kadiv Propam Polri.
Kejadian tersebut juga direspons oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi menilai proses hukum dalam kasus baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E harus dilanjutkan.
"Ya, proses hukum harus dilakukan, ya," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Rabu (13/7/2022).
Di sisi lain, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk tim khusus untuk menangani kasus penembakan di rumah Kadiv Propram.
"Saya telah membentuk tim khusus yang dipimpin oleh Wakil Kepala Kepolisian Negara (Waka Polri) Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, Irwasum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto, Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Agus Andrianto, Kabaintelkam Polri Komjen Ahmad Dofiri, serta Asisten Kapolri bidang SDM (As SDM) Irjen Wahyu Widada," ucapnya.
Kemudian, tim khusus itu juga akan melibatkan unsur eksternal Polri, yakni Komnas HAM dan Kompolnas.
Baca juga: Komnas HAM Tegaskan akan Bekerja Sendiri Dalam Mengusut Kasus Penembakan Ajudan Ferdy Sambo
Kompolnas Tepis Kejanggalan Kasus Baku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo
Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Irjen (Purn) Benny Mamoto, menepis kabar kejanggalan dalam kasus penembakan antara Brigadir J dan Bharada E di rumah singgah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Sebelumnya, pihak keluarga menduga terdapat beberapa kejanggalan, seperti luka sayatan di tubuh Brigadir J.
Benny Mamoto pun menjelaskan, tidak ada kejanggalan dalam kasus penembakan di rumah Kadiv Propam.
"Tidak ada," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV.
Benny mengatakan, sudah turun ke lapangan meninjau TKP dan tidak melihat adanya kejanggalan.
Lebih lanjut, Benny Mamoto menjelaskan soal beredarnya isu ada luka sayatan dan luka lebam.
"Itu sudah kami klarifikasi dan melihat fotonya tidak ada luka sayatan, yang ada bekas luka pecahan peluru."
"Kemudian, dikatakan jarinya putus, itu tidak. Jarinya luka, tapi bukan putus," ungkap Benny Mamoto.
Mengenai luka lebam, Benny Mamoto menyebut, tidak ada aksi pemukulan berdasarkan keterangan para saksi.
Baca juga: Kiprah Putra Montasik di Inggris dari Cleaning Servis sampai jadi Supervisor
Baca juga: Imran Jadi Pj Walikota, Simak Tanggapan Anggota DPRK Lhokseumawe
Baca juga: Lima Pj Bupati/Wali Kota Dilantik di Banda Aceh, Tamu yang Masuk Hanya Keluarga dan Pejabat Terkait
Tribunnnews.com: Momen Irjen Ferdy Sambo Peluk Kapolda Metro di Tengah Kasus Penembakan, Irjen Fadil: Berikan Support