Kebakaran Semak Menjadi Kebakaran Hutan di California, Ribuan Orang Dievakuasi

SERAMBINEWS.COM, WAWONA - Kebakaran semak yang bergerak cepat di dekat Taman Nasional Yosemite berubah menjadi kebakaran hutan terbesar di California tahun ini.

Pejabat Amerika Serikat (AS) telah memerintahkan evakuasi ribuan orang dan mematikan aliran listrik ke 2.000 rumah tanggan dan bisnis.

Kebakaran Oak dimulai Jumat (22/7/2022) sore di baratdaya taman dekat kota Midpines di Mariposa County.

Pada Sabtu (23/7/2022) berkembang menjadi hampir 38 kilometer persegi, menurut Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California, atau Cal Fire.

Ledakan api terjadi ketika petugas pemadam kebakaran membuat kemajuan melawan kobaran api sebelumnya yang membakar tepi hutan sequoia raksasa di bagian paling selatan taman Yosemite.

Perintah evakuasi diberlakukan Sabtu (23/7/2022) untuk lebih dari 6.000 orang yang tinggal di beberapa mil di daerah pedesaan yang jarang penduduknya, kata Daniel Patterson, juru bicara Hutan Nasional Sierra.

Dilansir AFP, Minggu (24/7/2022), lebih dari 400 petugas pemadam kebakaran berjuang melawan api, bersama dengan helikopter, pesawat lain dan buldoser.

Baca juga: Gelombang Panas Terpa Timur dan Barat China, Tiga Wilayah Berisiko Kebakaran Hutan

Tetapi, harus menghadapi kondisi sulit yang meliputi cuaca panas, kelembaban rendah dan vegetasi kering tulang yang disebabkan oleh kekeringan terburuk dalam beberapa dekade, kata Patterson.

"Perilaku api eksplosif menantang petugas pemadam kebakaran," kata Cal Fire dalam sebuah pernyataan yang menggambarkan aktivitas Oak Fire sangat ekstrim.

Pada Sabtu (23/7/2022) pagi, api telah menghancurkan 10 bangunan perumahan dan komersial, merusak lima bangunan lainnya dan mengancam 2.000 bangunan lainnya, kata Cal Fire.

Kebakaran tersebut menyebabkan penutupan jalan, termasuk penutupan Highway 140 antara Carstens Road dan Allred Road, memblokir salah satu rute utama ke Yosemite.

California telah mengalami kebakaran hutan yang semakin besar dan mematikan dalam beberapa tahun terakhir ini karena perubahan iklim.

Sehingga, membuat Barat jauh lebih hangat dan kering selama 30 tahun terakhir.

Para ilmuwan mengatakan cuaca akan terus menjadi lebih ekstrim dan kebakaran hutan lebih sering, merusak dan tak terduga.

“Api bergerak cepat, karena mengeluarkan bara api di depannya hingga 2 mil, ”kata Patterson.